MEDAN, Waspada.co.id – Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis, memberikan penjelasan tentang beredarnya video running teks yang menghina Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarno Putri, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pasar 3, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan.
“Kasusnya masih di dalami dengan memeriksa Tim IT dari Pertamina,” ujar AKBP Ihkwan Lubis didampingi Kasat Reskrim AKP Jerico Lavian, Sabtu (25/5).
Ikhwan menuturkan kondisi videotron yang menyebarkan penghinaan itu masih menggunakan pasword pabrikan dan belum ada diubah.
“Kita masih telusuri penyebaran video tersebut. Petugas juga sudah menyita laptop dan wifi guna penyelidikan sembari memeriksa lima saksi dari pihak SPBU,” tuturnya.
Diketahui, akibat kejadian itu, warga yang sempat merasa resah dengan running teks tersebut menilai akan memicu konflik.
Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan, Robi, membenarkan kejadian tersebut kalau video yang meresahkan tersebut berasal dari SPBU 14.202.1141.
“Iya benar memang benar kejadian tersebut, saat ini Tim IT Pertamina juga sedang melakukan pengecekan atas kejadian tersebut,” katanya.
Robi mengaku, kejadian tersebut diketahui pada Kamis (23/5) sekitar pukul 21.30 WIB, petugas security dan petugas SPBU melakukan pergantian tugas.
“Karyawan pas waktu kejadian lagi di dalam kantor melakukan serah terima, saat rapat tersebut tim sekuriti mendengar suara rame- rame dan melihat keluar. Saat dilihat, di To Time yang semestinya bertuliskan harga BBM berubah menjadi tulisan kalimat- kalimat ujaran kebencian kepada Presiden,” tukasnya.(wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post