Waspada.co.id – Dalam beberapa tahun terakhir ini, Acha Septriasa sudah tak pernah terdengar kabarnya. Bintang film HEART ini memang memilih untuk tinggal di Sydney, Australia bersama suaminya, Vicky Kharisma sejak sekitar awal 2017 silam.
Dan bicara mengenai Sidney, saat ini tengah ramai pemberitaan mengenai ratusan WNI Australia yang tak bisa menggunakan hak pilih mereka pada Pemilihan Umum 2019. Alasannya adalah karena minimnya waktu yang diberikan oleh TPS Town Hall untuk para pemilih non-DPT (daftar pemilih tetap). Bagaimana tidak, mereka cuma diberi waktu satu jam saja untuk ngantri dan nyoblos, padahal jumlah pemilihnya ada ratusan.
Lewat sebuah postingan Instagram, Acha pun menungkapkan kekecewaannya mengenai polemik ini. Padahal, terlihat jelas bagaimana antusias para WNI di sana untuk tidak golput dan rela datang demi memberikan suara mereka.
“Trudy Hasta Taftiana dan teman- teman yang ada di foto ini, mungkin mereka sedang merasa sedih karena sebagai WNI yang berhak memilih dan sedang berada di luar negeri, sebagai visitors, pendatang sementara, students, Permanent Resident baru, ataupun temporary resident. Mereka BELUM menggunakan HAK PILIH-nya dikarenakan pintu ditutup jam 18.00 tepat. Turut menyayangkan bahwa banyak sekali teman- teman kita yang menunggu 5 tahun untuk memilih, bahkan mereka ada juga yang sudah memutuskan pilihan untuk TIDAK GOLPUT tapi dibatasi dengan JAM pemilih Khusus yang hanya 1 JAM sebelum pencoblosan berakhir,” tulis Acha pada caption foto postingannya.
Situasi di Sidney saat ini memang tengah rumit dan penuh ketegangan, mengingat para WNI juga protes agar pihak KPU melakukan pencoblosan ulang. Acha pun lantas menyerukan himbauan positif agar tidak terjadi keributan yang makin di luar kontrol.
“Guys, apapun itu, tetap berpegang teguh pada Indonesia, yakin kalau keadaan ini pasti ada hikmahnya, dan jangan memperkeruh suasana dengan upaya-upaya prasangka. Mungkin Informasi yang kita akses sedemikian rupa dari tim penyelenggara Pemilu Luar Negeri Sydney di website KJRI masih minim, namun nggak bisa dipungkiri kejelasan sebagai peserta pemilih juga KURANG digaungkan ke seluruh masyarakat di Sydney dengan bebas di platform terbuka. Dan panitia seperti kewalahan menyambut pemilih yang datang dr segala penjuru NSW. Bagaimana @bawasluri @kpu_ri dan @kjrisydney menyikapi hal ini?” pungkas Acha.
Acha sendiri sudah nyoblos bersama sang suami. Dari ceritanya, Ia datang sejak pagi sekali demi menghindari antrian panjang. Karena satu alasan dan lainnya, Acha lantas dipindahkan untuk nyoblos ke TPS Marrickville.
“Saya berterima kasih kepada panitia TPS tempat saya nyoblos di Marrrickvile Sydney TPS 10, 11, 12 melayani dengan baik, jujur, adil, tanpa pandang siapapun. AYO PEMILIH luar negeri tetap, jangan sia-siakan hak pilihmu, panitia menunggu dan waktu terbuang sia-sia bagi Daftardpemilih luar negeri khusus yang ingin menggunakan hak pilihnya,” tulis Acha sebuah postingan foto lain. (kapanlagi/data2)
Discussion about this post