JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya bukan seorang diktator dan pelanggaran kasus hak azasi manusia (HAM) di Indonesia. Tentu ucapan Jokowi ini langsung dikaitkan dengan sosok Prabowo Subianto yang selama ini memang selalu ‘diserang’ dengan hal tersebut.
“Bapak-ibu saudara, saya bukan diktator, saya juga bukan pelanggar HAM,” ujar Jokowi di hadapan para alumnus Universitas Trisakti Jakarta di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 9 Februari 2019.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo ikut menyaksikan langsung pemutaran film tragedi pada 1998 yang terjadi di kampus Universitas Trisakti Jakarta.
“Saya tadi lihat peristiwa 98 di layar, kita tidak ingin peristiwa seperti itu turbulensi politik seperti itu hadir lagi di negara tercinta,” tuturnya.
Oleh karena demokrasi saat ini sudah semakin dewasa, maka dari itu dia menginginkan agar tragedi 98 di Jakarta tidak terulang kembali dan hal itu kata dia harus dijadikan sebagai pelajaran buat ke depannya.
Jokowi mengingatkan kepada para alumnus Trisakti bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang besar. Indonesia berpenduduk sekitar 260 juta jiwa yang tersebar di 17 ribu pulau, 514 kabupaten dan kota, dan 34 provinsi.
“Dengan perbedaan-perbedaan yang kita miliki, dianugerahi Tuhan berbeda, suku agama, tradisi bahasa daerah budaya, kekayaan Indonesia harus terus dirawat jaga pelihara, aset kita persatuan kerukunan dan persaudaraan, sebuah bangsa besar, saudara sebangsa dan tanah air,” kata Capres nomor urut 01 itu. (viva/ags/data2)
Discussion about this post