JAKARTA, Waspada.co.id – Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan ratusan ribu lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik Prabowo Subianto.
Dahnil menjelaskan, lahan seluas 120.000 hektare di Aceh Tengah saat ini dikelola mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Para kombatan itu memang banyak yang memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik Prabowo atas seizin dirinya.
“Kombatan-kombatan GAM di Aceh itu banyak memanfaatkan tanah-tanah itu atas izin Pak Prabowo,” kata Dahnil di Media Center Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (18/2).
Karena alasan itu, Prabowo menyebut dirinya seorang Nasionalis dan Patriot saat debat capres semalam. Itu karena tanah HGU yang dikuasai Prabowo dikelola oleh bangsa sendiri bukan bangsa asing.
“Justru tanah yang di HGU kan kepada Pak Prabowo itu digunakan sepenuhnya untuk masyarakat. Kenapa kemudian beliau menyebutkan ‘saya patriotik saya nasionalis’, Pak Prabowo punya kontribusi besar terhadap upaya rekonsiliasi dengan cara pendekatan ekonomi seperti itu,” ujarnya.
“Jadi teman-teman kombatan Aceh itu merasa terbantu dengan lahan yang di HGU kan kepada Pak Prabowo, ingat itu bukan milik Pak Prabowo, Tapi beliau malah membayar, kira-kira begitu,” kata dia.
Dahnil menjelaskan lahan Prabowo di Kalimantan Timur. Menurutnya, mantan Danjen Kopassus itu melawan perusahaan tambang asing Churchill Mining. Prabowo hanya ingin memastikan tambang itu diperoleh dan dikelola oleh pengusaha lokal. Dari situ Dahnil merasa aneh Jokowi seakan menyindir Prabowo soal kepemilikan lahan.
“Jadi kalau kemudian, apa namanya, tindakan Pak Prabowo itu dicibir oleh Pak Jokowi, saya ndak tahu harus mengungkapkan kalimat seperti apa,” kata Dahnil.
Sementara itu, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku sangat menyayangkan pernyataan Jokowi menyinggung soal ratusan ribu hektar tanah yang saat ini dikelola Prabowo.
Sandi menilai, pernyataan Jokowi saat debat pilpres kedua jelas telah menyerang pribadi Prabowo. Terlebih, hal itu sangatlah berlawan dengan aturan yang telah dibuat oleh KPU.
“Iya kami menganggapnya itu menyerang pribadi. Saya tidak mau ngomong itu (etis atau tidak) biar masyarakat yang menilai,” kata Sandi.
“Kesepakatan kan tak menyerang pribadi, karena kan ini tentang Indonesia. Kesepakatan kita adalah bagaimana membangun Indonesia lebih baik,” sambungnya. (merdeka/ags/data1)
Discussion about this post