• Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Internal Perusahaan Pers
  • Jenjang Karir Kewartawanan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
No Result
View All Result
  • Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • Iklan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privasi
Home Warta Mancanegara

Amnesty International Cabut Penghargaan Suu Kyi karena Gagal Atasi Kekerasan Terhadap Rohingya

4 tahun ago
in Mancanegara, Warta
A A
0
Amnesty International Cabut Penghargaan Suu Kyi karena Gagal Atasi Kekerasan Terhadap Rohingya

Aung San Suu Kyi (AFP)

6
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

KELOMPOK HAM terkemuka di dunia, Amnesty International, Senin (12/11/2018) mengatakan telah melucuti penghargaan yang diberikan kepada pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi karena gagal mencegah atau menghentikan kekejaman serius terhadap kelompok minoritas Muslim-Rohingya di negaranya.

RelatedPosts

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan

Selasa, 2023/03/21 15:30
Sekda Riau Klaim Sepatu Sang Istri KW, Begini Komentar Menohok Netizen

Sekda Riau Klaim Sepatu Sang Istri KW, Begini Komentar Menohok Netizen

Selasa, 2023/03/21 12:48
Mahfud-MD-dan-Sri-Mulyani

Dugaan TPPU Kemenkeu, Mahfud MD dan Sri Mulyani Buat Kesepakatan

Selasa, 2023/03/21 10:31

“Sebagai Duta Hati Nurani Amnesty International, harapan kami adalah Suu Kyi akan menggunakan wewenang moral untuk berbicara lantang menentang ketidakadilan ketika melihatnya, bukan hanya di Myanmar,” ujar Sekjen Amnesty International Kumi Naidoo dalam surat yang dikirim kepada Aung San Suu Kyi, Minggu 11 November 2018 untuk menjelaskan keputusannya tersebut.

“Kami sangat prihatin bahwa Anda tidak lagi mewakili simbol harapan, keberanian dan pembela abada hak asasi manusia,” tambahnya.

Kelompok-Kelompok HAM Gigih Serukan Pembebasan Suu Kyi dari Tahanan Rumah pada 1989–2010

Pemerintah Myanmar yang dipimpin militer pada tahun 1989–2010 berulangkali menempatkan Suu Kyi dalam tahanan rumah karena perannya sebagai pemimpin oposisi politik dan aktivis pro-demokrasi. Ketika itu negara-negara Barat dan kelompok-kelompok HAM, termasuk Amnesty International, berulangkali menyuarakan pembebasannya.

Etnis Rohingya (Reuters)

Selama menjalani tahanan rumah, Suu Kyi dianugerahi Nobel Perdamaian Tahun 1991. Pada tahun 2009, Amnesty International juga memberinya penghargaan tertinggi “Ambassador of Conscience.”

Suu Kyi Tidak Pernah Bersuara Membela Muslim-Rohingya

Tetapi sejak menjadi pemimpin de facto di Myanmar pada April 2016, Suu Kyi dan pemerintahannya tidak pernah mengutuk atau berupaya menghentikan pembantaian yang dilakukan militer terhadap kelompok minoritas Muslim-Rohingya di negara bagian Rakhine.

Pada Agustus 2017 militer Myanmar melakukan kampanye bumi hangus secara besar-besaran terhadap sebagian besar desa Muslim-Rohingya, yang disebut sebagai pembalasan terhadap serangan militan Rohingya yang menewaskan sepuluh polisi Myanmar. Lebih dari 700 ribu warga Muslim-Rohingya melarikan diri dari aksi kekerasan itu ke Bangladesh, di mana para penyintas memberi kesaksian tentang pembantaian yang mengerikan, antara lain: pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran desa-desa. PBB menyebut pembantaian itu sebagai bentuk klasik pembersihan etnis.

Selama peristiwa tersebut, Aung San Suu Kyi dikecam keras dunia internasional karena sikap bungkamnya. Ketika akhirnya berbicara, ia menolak dan meremehkan tuduhan terhadap militer Myanmar.

Suu Kyi Telah Meninggalkan Nilai-Nilai HAM yang Diperjuangkannya

“Seperti yang telah kita lihat dalam pemerintahan sipil yang dipimpinnya, mereka telah menciptakan permusuhan terhadap warga Rohingya, dengan menyebut mereka sebagai teroris, menuduh mereka membakar rumah sendiri dan memalsukan perkosaan yang terjadi,” ujar Manajer Advokasi Amnesty International Untuk Asia Pasifik Fransisco Bencosme kepada VOA.

Pengungsi Rohingya (Reuters)

“Media pemerintah dan pemerintah sipil di mana Suu Kyi memiliki otorita langsung, telah sangat terlibat dalam penerbitan laporan-laporan yang memanas-manasia dan tidak manusiawi terhadap Rohingya.”

Dalam suratnya, Naidoo mengatakan mantan ikon hak asasi manusia itu tidak saja meninggalkan nilai-nilai yang dipromosikannya selama beberapa puluh tahun ini, tetapi juga “memilih untuk mengabaikan penindasan brutal dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan militer terhadap Rohingya dan kelompok minoritas di Kachin, dan di negara bagian Shan di utara”.

Amnesty International juga mengecam pemerintahan Suu Kyi karena gagal mencabut aturan hukum yang represif, termasuk beberapa aturan hukum yang digunakan untuk menangkap Suu Kyi dan aktivis-aktivis pro-demokrasi.

“Sebaliknya Suu Kyi secara aktif membela penggunaan undang-undang semacam itu, khususnya keputusan untuk mengadili dan memenjarakan dua wartawan Reuters karena mendokumentasikan pembantaian militer Myanmar”.

Beberapa tokoh yang pernah memenangkan “Ambassador of Conscience” Amnesty International mencakup pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela, aktivis Pakistan Malala Yousafzai, dan pembangkang China Ai WeiWei.

Tags: amnesty internasionalAung San Suu KyigenosidaPBBRohingnya
Previous Post

Hidayat Nur Wahid Sindir Grace Natalie Tolak Perda Agama

Next Post

Jelang 51 Tahun Indosat Ooredo, Eric Danari: SDM Aset Penting Perusahaan

Related Posts

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan
Ekonomi dan Bisnis

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan

Selasa, 2023/03/21 15:30
Sekda Riau Klaim Sepatu Sang Istri KW, Begini Komentar Menohok Netizen
Indonesia Hari Ini

Sekda Riau Klaim Sepatu Sang Istri KW, Begini Komentar Menohok Netizen

Selasa, 2023/03/21 12:48
Mahfud-MD-dan-Sri-Mulyani
Indonesia Hari Ini

Dugaan TPPU Kemenkeu, Mahfud MD dan Sri Mulyani Buat Kesepakatan

Selasa, 2023/03/21 10:31
Sandiaga-Uno
Indonesia Hari Ini

Jelang Ramadhan, Menparekraf Finalisasi Program Promosi Tiket Wisata

Selasa, 2023/03/21 09:00
Harga Emas Antam Turun Rp10.000 Pada Perdagangan Selasa (21/3)
Ekonomi dan Bisnis

Harga Emas Antam Turun Rp10.000 Pada Perdagangan Selasa (21/3)

Selasa, 2023/03/21 08:45
Sahroni
Indonesia Hari Ini

Komisi III Minta Telusuri Isu Transaksi Janggal Rp300 Triliun

Selasa, 2023/03/21 08:23
Next Post
Jelang 51 Tahun Indosat Ooredo, Eric Danari: SDM Aset Penting Perusahaan

Jelang 51 Tahun Indosat Ooredo, Eric Danari: SDM Aset Penting Perusahaan

Discussion about this post

Stay Connected

  • 36.6k Fans
  • 40.3k Followers
  • 67k Followers

Trending

  • GUBSU-EDY-RAHMAYADI

    Jawab Surat Mendagri, Gubernur Sumut Tegaskan TSO Belum Sembuh

    2833 shares
    Share 1133 Tweet 708
  • Pemko Medan Bakal Merazia thrifting

    1422 shares
    Share 569 Tweet 356
  • 382 Hektar Lahan HGU Bulu Cina Telah Dibersihkan

    868 shares
    Share 347 Tweet 217
  • Hadis Meminta Maaf Sebelum Ramadhan, Ini Dalilnya

    3093 shares
    Share 1237 Tweet 773
  • Rochi Pasaribu Siap Maju Calon Bupati Deliserdang

    1924 shares
    Share 770 Tweet 481

Recent News

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan

Selasa, 2023/03/21 15:30
Wali Kota Binjai - PLN UP3 Resmikan SPKLU

Wali Kota Binjai – PLN UP3 Resmikan SPKLU

Selasa, 2023/03/21 15:09
Polsek Kualuhhulu Ringkus Judi Tebak Angka di Kedai Kopi

Polsek Kualuhhulu Ringkus Judi Tebak Angka di Kedai Kopi

Selasa, 2023/03/21 15:06
Tekan Stunting, Dinas PUPR Madina Sosialisasi DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi

Tekan Stunting, Dinas PUPR Madina Sosialisasi DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi

Selasa, 2023/03/21 14:41
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh

Waspada Online adalah media online pertama di Sumatera Utara yang resmi berdiri pada 11 Januari 1997 bertepatan dengan HUT Harian Waspada ke-50 dengan tujuan utama melengkapi sistem informasi sebagai referensi utama di Medan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Follow Us

Temukan di Google Play

Recent News

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan

Sinergi Bank Sampah Yamantab dan PLN Komitmen Jaga Lingkungan

21 Maret 2023
Wali Kota Binjai - PLN UP3 Resmikan SPKLU

Wali Kota Binjai – PLN UP3 Resmikan SPKLU

21 Maret 2023

Waspada Online © 2020 All right reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum

Waspada Online © 2020 All right reserved.