
NEW YORK – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi melakukan sejumlah pertemuan bilateral pada hari kedua Sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa. Wapres JK bertemu dengan Wapres AS, Mike Pence dan Utusan Khusus PB B untuk Pembiayaan Inklusif Pembangunan, Ratu Belanda, Máxima Zorreguieta Cerruti, sementara Menlu Retno bertemu dengan Menlu Australia, Marise Payne.
Dalam pertemuan dengan Mike Pence, Wapres JK menegaskan Indonesia untuk terus memperkuat kemitraan strategisnya dengan AS. Keduanya juga membahas isu-isu kawasan dan global termasuk perkembangan perdamaian Israel-Palestina, isu Semenanjung Korea, Laut China Selatan dan Indo-Pasifik.
“Indonesia dan AS sama-sama saling membutuhkan, hubungan bilateral yang saling menguntungkan dapat terus kita kembangkan di segala bidangâ€, ujar Wapres Jusuf Kalla.
Pada pertemuan bilateral kedua, Wapres RI mengapresiasi upaya Ratu Máxima untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang inklusif di Indoneisa. Wapres Kalla juga menyampaikan peningkatan kemajuan Indonesia dalam percepatan pembangunan sistem keuangan yang inklusif, di antaranya melalui percepatan proses, optimalisasi platform digital dan memperluas jaringan keuangan inklusif. Salah satu yang berperan besar dalam pembangunan ini adalah kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“UMKM sangat penting untuk pencapaian target tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 karena keberadaan nya yang tersebar luas dan merupakan salah satu porsi terbesar dari ekonomi Indonesia†jelasnya.
Di kesempatan terpisah, Menlu Retno melakukan pertemuan dengan Menlu Australia, Marise Payne. Ini adalah pertemuan pertama antara kedua menlu setelah Payne dilantik sebagai Menlu Australia. Dalam pertemuan itu, kedua Menlu sepakat untuk menindaklanjuti secara konkret hasil kunjungan PM Morrison ke Indonesia bulan lalu.
â€Kunjungan tersebut telah memberikan tone positif dalam hubungan Indonesia dan Australia†jelas Menlu Retno. Salah satu kerja sama konkrit yang dibahas adalah tindak lanjut pembahasan Indonesia- Australia CEPA dan kehadiran Australia dalam Our Ocean Conference di Indonesia bulan Oktober 2018.
Sebagai dua tetangga dekat, Indonesia dan Australia terus bekerja sama aktif di kawasan. Menlu Australia puji peran Indonesia dan ASEAN dalam menangani krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. “Sentralitas ASEAN dapat menjadi landasan dalam mencari solusi penyelesaian krisis yang dapat diterima seluruh pihakâ€, tandas Menlu Australia.
Indonesia juga menghargai Australia yang secara konsisten terus mendukung integritas wilayah Indonesia.
Discussion about this post