MEDAN, Waspada.co.id – Ditandai hujan yang sempat mengguyur Kota Medan, Minggu (8/7), Djarot Saiful Hidayat melepas rindu dengan para relawan DJOSS pada acara silaturahim dan doa bersama di posko pemenangan, Jalan Dr Cipto.
Langsung dari Kualanamu International Airport (KNIA), Djarot mendatangi posko dan mengobati kerinduannya dengan pendukungnya. Pada kesempatan itu, Djarot didampingi Sihar Sitorus yang menjadi pendampingnya pada Pilgubsu 2018 lalu.
Dalam pidatonya, Djarot mengajak para relawan bersatu dan menghormati pilihan rakyat Sumatera Utara terhadap pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah. Menyoal hasil Pilkada, Djarot mengatakan tetap bangga dan tidak menyesal berjuang untuk Sumut.
“Kita berjuang untuk nilai-nilai mulia, nilai Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita tidak mempermasalahkan perbedaan suku, agama, warna kulit, dan sebagainya. Ini membanggakan,†katanya.
Djarot juga mengatakan bahwa Sumut telah mengalami kemunduran demokrasi karena isu SARA masih bergema. Suami Happy Farida ini juga menyayangkan banyaknya intimidasi, ujaran kebencian, dan ancaman yang dihadapi para pendukungnya.
“Ini jelas-jelas kemunduran demokrasi, sampai-sampai banyak ustad tidak boleh khotbah di masjid-masjid. Padahal yang diperjuangkan adalah nilai kemanusiaan, kebenaran dan keadilan, kasih sayang, nilai-nilai mulia,†sebut Djarot.
Di akhir pidatonya, Djarot tetap mengajak masyarakat untuk mengawal hasil Pilgubsu dan tetap berjuang untuk perubahan Sumut yang lebih baik. (wol/aa/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post