SIMALUNGUN, Waspada.co.id – Diperkirakan ratusan personel yang tergabung dalam tim pencari Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Sumut 2018. Sebab mereka harus melaksanakan tugas mencari korban dan bangkai kapal nahas itu.
Sejumlah anggota tim pencari di antaranya L Sembiring, warga Medan, dan Wanson Purba, warga Kabupaten Simalungun, mengaku belum ke TPS setempat. Sebab hingga pukul 13.50 WIB mereka masih berada di Pelabuhan Tiga Ras melakukan tugasnya.
“Kemarin kami di data, sampai saat ini belum ada pemberitahuan,” kata Wanson di Simalungun, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (27/6).
Anggota PPS Nagori Tiga Ras, Henny Sinaga, memastikan sampai batas waktu pencoblosan pukul 13.00 WIB, tidak ada pemilih dari luar daerah yang menggunakan hak pilihnya di TPS 1. Padahal lokasinya berdekatan dengan posko bencana.
Awalnya ada wacana para keluarga korban kapal tenggelam dan tim gabungan diperkenankan memilih di TPS 1, dengan menunjukkan KTP elektronik dan formulir A5. Namun, sehari menjelang pencoblosan, KPU Provinsi Sumatera Utara menerbitkan surat yang meminta KPU Simalungun tidak memfasilitasi mereka, dan mengimbau agar para pemilih mencoblos di tempat tinggal masing-masing.
“Tidak ada warga luar, yang memilih di TPS 1 sebanyak 202 dari 244 orang yang terdata di DPT,” kata Henny.
Untuk Pilkada Sumatera Utara, KPU Simalungun menyediakan 1.685 TPS tersebar di 413 nagori (desa)/kelurahan dari 32 kecamatan dengan jumlah pemilih 607.181 jiwa.
Pilgub Sumut diikuti oleh dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (nomor urut 1) dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (nomor urut 2). (ant/ags/data1)
Discussion about this post