MEDAN, Waspada.co.id – Dua Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu), Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat, sama-sama alot berargumen soal permasalahan konflik tanah Ramunia.
Pembahasan ini terjadi dalam debat publik ketiga Pilgubsu 2018 di Santika Dyandra Convention Centre Medan, Selasa (19/6) malam.
Mengawali debatnya, Djarot menyebutkan konflik tanah tersebut banyak menindas rakyat kecil. Pernyataan Djarot bermula menanggapi jawaban Edy terkait upaya mendorong iklim investasi dalam hal penanganan hukum dan HAM.
“Masalah reformasi agraria sudah dilakukan oleh Pak Jokowi (Presiden, red) dalam sertifikasi untuk rakyat kecil. Saya harap tidak ada lagi rakyat kecil yang tertindas,” ujarnya.
Djarot mengatakan masalah reformasi agraria masih terkendala dengan konflik yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut). Djarot mencontohkan Pak Manurung, seorang petani kecil di Ramunia yang tertindas dan tidak ada yang berpihak padanya.
“Karenanya, kami siap mengawal reformasi agraria dan mendukung upaya pemerintah pusat dalam mewujudkan keadilan sosial di bidang pertanahan,†kata Djarot.
Menjawab pernyataan Djarot, Edy Rahmayadi yang merupakan Cagubsu nomor urut satu menegaskan bahwa Ramunia merupakan tanah negara dan ada oknum yang berbuat untuk kepentingannya semata.
“Menurut saya, masalah Ramunia hanya diketahui orang Sumut. Kalau tidak orang Sumut, dia tak akan tahu masalah Ramunia. Kebetulan pada tahun 2015 itu tanggung jawab saya ketika saya masih menjabat Pangdam,” kata Edy. (wol/aa/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post