MEDAN, Waspada.co.id – Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya, tak terima dengan rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPj) Akhir Wali Kota Tahun Anggaran 2017 yang menyebutkan kinerjanya jelek dan harus copot dari jabatannya.
Bahkan, ia pun menuding kinerja pansus tidak lagi murni. Sebab, ditunggangi oleh kepentingan oknum anggota DPRD Medan.
“Pansus sudah tendensius, karena ajang kepentingan tidak bisa kami akomodir makanya membuat pelampiasan seperti itu,” kata Rusdi, Rabu (30/5), menyikapi kritik pansus yang merekomendasikan Wali Kota Medan mengevaluasi seluruh Direksi PD Pasar.
“Ini ada oknum, saya tidak bisa sebut nama saat ini, makanya sebut oknum. Ada kepentingan yang tidak terakomodir terkait Pasar Marelan,” imbuhnya.
Rusdi mengatakan oknum tersebut meminta agar pengelolaan parkir di Pasar Marelan diserahkan kepada pihak ketiga. Namun, permintaan itu tidak bisa dipenuhinya.
“Parkir Pasar Marelan itu kami kelola sendiri bisa dapat Rp4,8 juta perhari. Kalau diserahkan kepada pihak ketiga hanya Rp4,5 juta per bulan, seperti Pasar Induk. Makanya kami tidak mau, masyarakat sudah mengerti, tidak murni lagi ini semua,” bebernya.
Lebih lanjut Rusdi menjelaskan, PD Pasar tidak mau tersandera oleh oknum-oknum tertentu. “PD Pasar mau bebas. Biar saja, nggak ada urusan sama saya itu, kerja saja. Faktanya, ada udang dibalik peyek. Ini oknum dan oknum itu ada di pansus LKPj,” ketusnya.
Masih kata Rusdi, PD Pasar tidak memiliki tanggung jawab memberikan pertanggungjawaban laporan keuangan ke DPRD Medan. “Kami ini perusahaan daerah, tanggungjawabnya ke Badan Pengawas, tidak ada uang APBD masuk ke PD Pasar sejak saya menjabat. Operasional dan gaji saya bayar sendiri, kami mau mandiri,” pungkasnya. (wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post