MEDAN, Waspada.co.id – Aksi spontanitas yang kerap dilakukan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara, Sihar Sitorus, disebut menjadi nilai tambah bagi pasangan nomor urut dua itu.
Memang, spontanitas kerap dilakukan Sihar saat menemui warga dalam kampanye damainya maupun blusukan. Saat dirinya menemui warga sakit, Sihar langsung meminta dokter yang mendampinginya untuk memeriksa kesehatan dan memberi obat.
Pemandangan ini terjadi di Pasar Klumpang Jalan Besar Klumpang, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang, baru-baru ini. Begitu juga di Desa Pematangpanjang, Kecamatan Airputih, Kabupaten Batubara. Sang istri, Patricia Siahaan, melakukan hal sama ​di Jalan Masjid/Ahmad Yani II Kota Medan.
Aksi Sihar nekat juga terjadi saat naik ke sepeda motor yang dikendarai ibu bernama Nuraini di Jalan Kapten Rahmad Buddin, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Spontanitas menghormati dan menghargai juga dilakukan pendamping Djarot Saiful Hidayat itu kala berhenti berdialog dengan masyarakat saat azan berkumandang di Dusun Mawar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang.
“Ini benar-benar sangat berharga dilakukan Sihar. Aksi spontan, sikap menghargai dan menghormati ini yang menjadi nilai tambah dan menjadi penilaian bagi masyarakat,†ungkap Dosen Sosiologi Universitas Negeri Medan (Unimed), Muhammad Iqbal, Jumat (20/4) kemarin.
Iqbal melihat strategi kampanye yang dilakukan kedua paslon tidak jauh berbeda, yakni komunikasi langsung dengan masyarakat dan terfokus kepada kegiatan sosial dan keagamaan. Namun, spontanitas Sihar menjadi nilai tambah bagi DJOSS.
Hal tersebut diyakininya menjadi nilai jual bagi paslon nomor urut dua itu di sejumlah daerah. Iqbal menilai kekuatan DJOSS tersebar di daerah kabupaten/kota se-Sumut.
“Ini soal Pilkada Sumut yang terdiri atas 33 kab/kota, bukan bicara Medan saja. Sehingga daerah lain di luar Medan harus diperkuat. Ini saya lihat didominasi DJOSS yang memiliki potensi besar di daerah. Namun, bukan berarti di Medan tidak kuat,†ungkap Iqbal.
“Secara head to head, kedua paslon sama-sama kuat. Namun, kompetisi ini soal gagasan, visi-misi, dan program kerja masing-masing paslon yang menjadi pilihan masyarakat,†kata Iqbal berharap Pilkada di Sumut demokratif, berjalan dengan akal sehat, dan tidak ada sentimen. (wol/aa/djs/data1)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post