
JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan akan maju sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2019. Rencananya 34 DPD Gerindra akan mendeklarasikannya pada Minggu 12 Maret 2018.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menyambut baik kehadiran Prabowo di pesta demokrasi lima tahunan itu. Sebab, ia menilai pemilu presiden (pilpres) 2019 dengan banyak calon membuat demokrasi kian baik.
“Semakin banyak yang maju sebagai capres, akan semakin baik bagi demokrasi kita,†ujar Anis Matta kepada wartawan, Sabtu (11/3/2019).
Anis sebagai sosok yang digadang-gadang menjadi bakal calon presiden ini mengatakan, banyaknya individu mengajukan capres, menunjukkan desakralisasi kekuasaan. Kini, kekuasaan dimaknai cara mengabdi kepada masyarakat.
“Orang kini melihat kekuasaan bukanlah sesuatu yang sakral. Siapa saja yang merasa punya gagasan untuk memperbaiki Indonesia, silakan menawarkan gagasannya kepada publik,” katanya.
Anis menambahkan, desakralisasi kekuasaan itu penting untuk meredam tensi politik di masyarakat. Sehingga pemilu bisa dilewati dengan suasana gembira dan tidak mudah terbawa perasaan negatif.
Berpolitik dengan gembira, sambung Anis, juga mencerminkan kedewasaan dalam berdemokrasi dan tidak akan mengambil jalan pintas melalui kekerasan.
Sementara itu, terkait kesiapan dirinya sebagai salah satu dari sembilan capres PKS, Anis mengapresiasi karena itu sebuah kehormatan. Sejumlah relawan pendukungnya diketahui memang telah mendeklarasikan Anis sebagai capres 2019.
Belakangan ini, Anies sendiri lebih sering mengisi seminar atau forum-forum internasional, khususnya di negara-negara muslim. Para politisi, aktivis dan akademisi di banyak negara, lanjut Anis, tertarik dengan peran Islam dalam transisi demokrasi di Indonesia.
“Sahabat-sahabat saya, anak-anak muda, datang ke saya dan menyatakan kesediaan untuk bergerak. Saya bersyukur dan mengapreasiasi dengan cara berpartisipasi dalam program-program mereka,” pungkasnya.
Discussion about this post