
Penyakit kanker bisa menyerang siapa saja dan disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker bisa berupa gabungan dari sekumpulan faktor seperti genetik dan lingkungan.
Kanker merupakan salah satu penyebab terbesar kematian yang terjadi di dunia. Semua orang khawatir mengenai penyakit ini. Kanker yang ada di masyarakat begitu banyak jenisnya, antara lain kanker mulut, serviks, rahim, payudara, dan masih banyak lagi.
Pengobatan untuk penyakit kanker juga sudah banyak dikembangkan oleh para peneliti salah satunya adalah dengan mencampurkan bahan alami. Periset di Singapura mengembangkan campuran probiotik rekayasa dengan ekstrak brokoli.
Periset telah berhasil mengembangkan koktail bakteri dan sayuran cruciferous yang berpotensi berubah menjadi sistem penargetan yang mencari dan membunuh kanker kolorektal. Kanker kolorektal sendiri adalah kanker ketiga yang paling umum terjadi di seluruh dunia setelah kanker paru-paru dan prostat.
Melansir Hindustantimes Senin (15/1/2018), peneliti dari University of Singapura mengembangkan campuran probiotik rekayasa dengan ekstrak brokoli atau air yang mengandung zat makanan. Campuran ini dapat membunuh lebih dari 95% sel kanker kolorektal.
“Suatu hari, pasien kanker kolorektal mungkin dapat mengonsumsi probiotik sebagai suplemen diet bersama dengan brokoli untuk mencegah kanker kolorektal atau mengurangi kekambuhan setelah operasi kanker.†ujar periset.
Percobaan pun dilakukan terhadap tikus yang memiliki penyakit kanker tolorektal. Kombinasi probiotik sayuran juga diketahui dapat mengurangi jumlah tumor sebesar 75% pada tikus dengan kanker kolorektal. Namun, campuran bahan alami ini tidak berpengaruh pada sel dari jenis kanker payudara dan juga perut.
Probiotik ini digunakan sebagai pencegahan dan sekaligus sebagai pembersih sel kanker yang tersisa setelah operasi pengangkatan tumor. Penelitian yang diterbitkan di Jurnal Nature Biomedical Engineering, tim mengembangkan sistem penargetan kanker dengan teknik berupa bentuk E.Coli nissle yaitu jenis bakteri tidak berbahaya yang sering ditemukan pada usus.
Para peneliti kemudian menggunakan teknik genetika yang mengarahkan bakteri tersebut ke dalam probiotik yang menempel pada permukaan sel kanker kolorektal dan mengeluarkan enzim untuk mengubah zat yang ditemukan dalam brokoli menjadi anti kanker yang manjur.
Discussion about this post