MEDAN, WOL – Meningkatnya angka pengidap HIV/AIDS setiap tahunnya, menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pencegahan dan faktor-faktor penyakit tersebut.
Mengingat hal itu, Kementerian Sosial Republik Indonesia bekerja sama dengan Sahabat Peduli Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)Â menggelar Workshop sosialisasi pencegahan HIV/AIDS dan Peraturan Perundang-undangan Bidang Rehabilitasi Sosial di Griya Hotel Medan, Senin (6/11).
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial Republik Indonesia, Marjuki, menuturkan bahwa berdasarkan data yang diperoleh, permasalahan penyakit HIV/AIDS di kalangan masyarakat terus meningkat.
“Ini yang membuat kita untuk terus menggerakkan kepedulian terhadap para pengidap HIV/AIDS melalui pendampingan dan penyuluhan bekerjasama dengan sahabat peduli ODHA,” tuturnya.
Karena memang HIV/AIDS ini adalah penyakit yang sampai saat ini menjadi salah satu daftar penyakit dengan angka yang cukup tinggi. Penyakit ini sendiri bisa timbul dari mana saja, bisa melalui narkoba, jarum suntik, atau hubungan intim.
“Oleh karena itu, pencegahan demi pencegahan harus memang gencar dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan para keluarga, dan elemen-elemen agar angka orang hidup dengan HIV/AIDS bisa berkurang,” jelas Marzuki.
Terutama peran keluarga yang menjadi hal terpenting dalam menghindari HIV/AIDS, karena keluarga adalah orang terdekat bagi seseorang.
Ia menambahkan bahwa kegiatan workshop ini adalah salah satu cara, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa penyakit HIV/AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum diketahui obatnya.
“Sosialisasi ini kita lakukan kepada para masyarakat dari usia 15-24 tahun, sehingga mereka memiliki kemampuan dalam pencegahan, dan membantu pemerintah untuk menggalakkan sosialisasi tersebut,” tambahnya.
“Harapan kita bersama, dengan memulai kegiatan-kegiatan kecil seperti ini, kita bisa sama-sama membantu dalam mengurangi angka pengidap penyakit yang sangat merusak masa depan seseorang tersebut,” pungkasnya.(wol/eko/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post