MEDAN, WOL – Anggota DPRD Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Paul Mei Anton Simanjuntak, menilai Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, tidak peka terhadap penderitaan yang dialami warganya saat berlangsungnya penggusuran pedagang Pasar Bulan Selasa (25/7) kemarin. Pasalnya dari aksi penggusuran pedagang tersebut, sejumlah pedagang mengalami luka-luka.
“Wali Kota Medan saya anggap dan saya tegaskan arogan terhadap pedagang yang juga merupakan sebagian merupakan warganya,†tegasnya usai melihat kondisi Jalan Bulan, Rabu (26/7).
Dikatakan, dengan sikap pengosongan paksa yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tersebut, telah membuktikan orang nomor satu di Kota Medan ini tidak memiliki konsep nyata yang selalu didengungkan ‘Medan Rumah Kita’.
â€Saya menilai dan nyatakan secara tegas Wali Kota Medan tidak punya kerja dan konsep jelas terhadap pembangunan Kota Medan ini. Buktinya, papan reklame yang sudah jelas dipansuskan hingga ada keputusan yang kami ambil pun, sampai sekarang tidak juga ditertibkan. Padahal kita sudah merekomendasikan papan reklame yang berada di 13 ruas jalan itu sudah tidak boleh berdiri dan agar segera ditertibkan, tidak juga ditertibkan,†sindirnya.
Lebih lanjut Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan ini menyindir slogan Wali Kota Medan ‘Medan Rumah Kita’. Di mana pada kenyataannya Kota Medan bukanlah milik bersama, melainkan rumah Wali Kota Medan sendiri.
“Yang dikatakannya jika Medan ini rumah kita, menurut saya rumah dia sendiri. Jadi suka-sukanya sendiri. Wali Kota Medan berpikir rakyatnya tidak ada di situ. Jika memang ini rumah kita, tidak seperti ini perlakuan Wali Kota terhadap pedagang,†ketusnya.
Ironisnya, Pemko Medan malah memecah perhatian dan hanya berani menertibkan reklame yang justru tidak termasuk di dalam zona larangan, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja beberapa waktu lalu. “Ini menunjukkan, Wali Kota Medan tidak bernyali alias takut untuk menertibkan milik pengusaha besar yang berada di 13 ruas jalan itu. Jadi buat apa kita dengung-dengukan Medan Rumah Kita bila kita tidak nyaman dirumah sendiri,†kecamnya.
Sementara terhadap pedagang kecil, berulang kali Wali Kota Medan mengecewakan hati mereka (pedagang, red). “Lihat saja Pasar Aksara, tidak jelas juga konsepnya. Mau direlokasi ke mana atau apalah solusinya. Sementara mereka sampai di jalan dibiarkan. Sementara Pasar Bulan yang dikelola masih bagus, ini pula yang didulukan digusur, ini ada apa?,†pungkasnya.(wol/mrz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post