JAKARTA, WOL – Direktur Eksekutif Voxpol Centre, Pangi Syarwi Chaniago menilai belakangan ini kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berimbang. KPK dianggap terkesan keras terhadap tokoh-tokoh politik yang kontra pemerintahan tapi tidak sebaliknya.
“Sepanjang yang saya tahu, dan ini kritik dan sekaligus obat pahit yang bisa menyehatkan bagi KPK. Selama ini justru KPK keras terhadap tokoh politisi oposisi pemerintah dan begitu lunak pada proyek reklamasi,” katanya, Rabu (7/6) malam tadi.
Menurutnya, salah satu contoh konkret adalah diseretnya nama pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan oleh mantan menteri kesehatan Siti Fadilah. Menurutnya upaya pembunuhan karakter sangat terlihat dalam kasus ini.
“Belakangan rencana sistemetis membunuh karakter Amien Rais dilakukan,” tegasnya.
Diketahui, dalam amar tuntutan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah di pengadilan, Jaksa KPK menyebut Amien Rais menerima uang 6 kali dengan total Rp 600 juta. Uang itu ditransfer dari rekening Sekretaris Yayasan Soetrisno Bachir Foundation (SBF).
Dana ke Amien dari Yayasan SBF berasal dari PT Mitra Medidua dalam proyek alkes tersebut. PT Mitra Medidua merupakan supplier PT Indofarma Tbk, yang memenangi proyek alkes tersebut atas penunjukan langsung oleh Siti.
Penunjukan langsung terhadap PT Indofarma merupakan bentuk bantuan Siti terhadap Partai Amanat Nasional (PAN). Pengangkatan Siti sebagai Menteri Kesehatan merupakan hasil rekomendasi Muhammadiyah.
Penunjukan langsung itu bermusa saat Siti pasa September 2005 beberapa kali bertemu dengan Direktur Utama PT Indofarma Global Medika dan Nuki Syahrun, selaku Ketua Soetrisno Bachir Foundation (SBF). Nuki merupakan adik ipar Soetrisno Bachir.
Sutrisno Bachir sebelumnya membenarkan memberikan sejumlah uang terhadap Amien Rais. Namun, dia membantah sumber uang itu dari hasil korupsi Alkes yang tengah menjerat Siti Fadilah.(inilah/ags/data1)
Discussion about this post