MEDAN, WOL – Pernyataan penolakan terus dilontarkan para pengunjukrasa yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar dan Forum Pedagang Kaki Lima (FPKL) rayon kios Pasar Jalan Bulan di terima perwakilan Pemko Medan melalui Kabag Ekonomi Sekretariat Pemko Medan, Suherman.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap kalau tudingan yang selama ini ditujukan kepada para pedagang bahwa keberadaan mereka di Jalan Bulan minimbulkan kemacetan adalah tidak benar.
Ketua FKPL rayon Pasar Bulan, AP Luat Siahaan, meminta agar Perusahaan Daerah (PD) Pasar tidak menertibkan ratusan kios di Jalan Bulan, lantaran kios-kios tersebut tak mengakibatkan kemacetan.
“Bukan kami (Pedagang) yang buat kemacetan. Tapi ada dua sekolah di sana. Sekolah Sutomo dan Sekolah Methodist, yang parkir mobilnya sampai ratusan setiap jemput anak sekolah,” ketusnya, Selasa (4/4).
Mendengar keluhan itu, Kabag Ekonomi Sekretariat Pemko Medan, Suherman, berjanji akan memfasilitasi para pedagang kembali bermusyarah dengan PD Pasar. “Beri kami waktu, paling lama seminggu ini. Kita fasilitasi musyawarah hingga ada jalan keluar yang tidak merugikan kedua belah pihak,” ujarnya.
Dalam keterangam terbukanya, Suherman juga mengizinkan pedagang kembali berjualan di Jalan Bulan sebelum ada pertemuan (musyawarah) tersebut. “Sebelum ada musyawarah silahkan berjualan. Tidak akan ada penggusuran. Saya jamin itu,” tegasnya.
Sedikit mengulas tentang sejarah Pasar Jalan Bulan. Dahulunya pedagang Pasar Bulan disebut Pasar Pagi yang merupakan pedagang korban relokasi pembangunan Plaza Medan Mall, masa Wali Kota Medan terdahulu, Bakhtiar Jafar.
Karena para pedagang mendukung program Pemko Medan, mereka bersedia untuk di pindahkan ke Jalan Bulan yang berdekatan dengan terminal sambu dan bertahan hingga saat ini. (wol/mrz/data1)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post