MEDAN, WOL – Partai Demokrat mengaku ikhlas melepaskan pertarungan Pilkada di DKI Jakarta. Namun, Partai yang dipimpin Presiden RI ke-6 ini mengklaim masih menguasai kawasan blok Masela Provinsi Maluku. Hal ini dikatakan Sekjen Partai Demokrat, DR Hinca Panjaitan, Rabu (7/3).
Hinca meyakini, meskipun pertarungan di Pilkada DKI pasangan yang mereka usung sudah ‘turun dari panggung’, tak membuat eksistensi Partai Demokrat turun. Malah sebaliknya, efek Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah melebar disegala penjuru Indonesia.
“Mereka boleh ambil Jakarta dengan ABPD Rp70 triliun lebih. Tapi Demokrat masih kuasai kawasan Blok Masela,” ucapnya seraya menjelaskan bahwa partai pengusung Bupati dan wakil Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno-Benyamin Thomas Noach yang berada menguasai sebagian besar kilang minyak Masela di Provinsi Maluku itu adalah Partai Demokrat.
Untuk itu, kata Hinca, Partai Demokrat tetap mengedepankan kepentingan masyarakat sebagai sumbu pergerakan demokrasi di Indonesia. Para pemuda yang bergelora dengan adanya efek AHY, lanjut Hinca, adalah simbol pergerakan baru dalam ‘membirukan’ nusantara dari kalangan kawula muda.
“Dalam 6 bulan terakhir ini, Partai Demokrat melakukan terobosan yang luar biasa diwilayah kehidupan kerja-kerja politik secara khusus di Jakarta. Meskipun secara kesatria kami mengakui pasangan yang kami usung harus turun dari panggung. Tapi rasanya, kehadiran AHY telah membuat hiruk pikuk panggung demokrasi menjadi sangat hebat, sangat luar biasa dan efeknya sangat menyebar kemana-mana termasuk yang kita sebut AHY Efek,” ucapnya.
Dengan demikian, isu depapolisasi yang menurut Hinca saat ini sedang digandrungi masyarakat dapat berubah. Efek AHY membangkitkan kembali semangat muda yang spirit seperti yang dicontohkan AHY dengan jiwa kesatrianya. “Jadi AHY ini simbolnya orang muda yang melakukan efek nasional yang luar biasa di Indonesia,” katanya.
Discussion about this post