MEDAN, WOL – Harga emas masih terpuruk, sementara rupiah mulai menguat terhadap mata uang US Dolar. Kombinasi keduanya menekan kinerja harga logam mulia yang saat ini berkutat di angka 501 ribu per gramnya. Harga emas kita saat ini sudah terkoreksi sekitar 18.000 per gram dibandingkan posisi satu hingga dua minggu kemarin.
Pelemahan harga emas dunia yang saat ini bertengger di kisaran harga $ 1.170 per troy ons dan penguatan rupiah dari posisi sekitar sepekan lalu di kisaran 13.500-an, saat ini rupiah menguat di kisaran 13.318 per US Dolar. Tekanan harga emas sepertinya belum akan meredup hingga di akhir tahun 2016 ini.
Gunawan Benjamin, Ekonom Sumut, memandang bulan Desember ini ada peluang dimana harga emas sangat berpotensi mengalami koreksi seiring dengan kemungkinan bahwa The FED akan menaikkan suku bunga acuannya. Secara keseluruhan emas masih kalah menarik dibandingkan dengan US Dolar. Walau demikian memang bukan seterusnya harga emas akan terpuruk dalam jangka panjang.
“Tetap dalam moment tertentu harga emas memiliki peluang untuk kembali rebound atau mengalami kenaikan. Namun, jika Trump benar-benar merealisasikan semua janji-janji kampanyenya harga emas berpeluang turun dalam jangka panjang,†tuturnya kepada Waspada Online, Jumat (9/12).
Meskipun pelaku pasar juga tidak begitu yakin 100% smeua janji kampanye Trump direalisasikan. Namun secara keseluruhan emas tetap memiliki peluang untuk membentuk tren turun. Dan kenaikan harga emas tetap berpeluang terjadi mesikpun dalam volatilitas jangka pendek semata. Hal inilah yang menjadi sinyalemen kuat dimana emas belum menarik diinvestasikan dalam jangka panjang.
Gunawan menambahkan, masyarakat sebaiknya bijak jika ingin berinvestasi di emas. Banyak kemungkinan dimana emas masih sangat berpeluang turun. Atau mungkin stuck dalam angka tertentu untuk waktu yang cukup lama.
“Masyarakat sebaiknya mencari instrument lain terlebih dahulu, yang lebih menjanjikan. Sejumlah proyeksi terhadap logam mulia sejauh ini masih memandang emas sebagai instrument yang kurang menjanjikan di Tahun 2017 mendatang,†tambahnya.
“Kecuali nantinya ada kejutan terkait kebijakan atau permintaan tertentu yang bisa merubah ekspektasi emas di tahun depan. namun sejauh ini ekspektasi terkait logam mulia tersebut masih minim sekali, khususnya ekspektasi terkait dengan pemulihan harga emas itu sendiri,†pungkasnya.(wol/eko/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post