MEDAN, WOL – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi mengharapkan jajaran pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, terutama pihak BUMN-BUMN seperti Pelindo, PLN, PTPN dan lainnya yang ada di daerah ini serius menyambut kehadiran investor Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang akan bekerjasama untuk pembangunan Sumatera Utara.
“Mereka para investor-investor besar Tiongkok sangat berminat melakukan kerjasama dalam berbagai bidang di Sumatera Utara. Kita harus menyambut dengan serius. Untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara, mereka kita beri kemudahan dalam berinvestasi,” tandas Gubsu Erry dalam pertemuan dengan 14 investor dari Pemerintah Provinsi Hubei, RRT di ruang Beringin, kantor Gubsu di Medan, Senin (19/12).
Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry didampingi Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Provsu Purnama Dewi Daulay berharap BUMN-BUMN di Sumut dapat membantu dengan penyampaikan permasalahan maupun pencapaian yang telah disepakati dengan para investor kepada pusat. “Kita harus bertindak cepat, tepat dan transparan,” sebut Erry lagi.
Gubsu Erry menyebutkan kunjungan investor Hubei ini merupakan kunjungan balasan setelah pada Agustus 2016 kemarin, kami berada di Provinsi Guangzhou dan Provinsi Hubei. Dimana, waktu itu telah disepakati dalam hal pengembangan kawasan ekonomi terpadu kedua provinsi yakni Hubei dan Provinsi Sumatera Utara.
Waktu itu kami menandatangani MoU dengan Vice Governor (Wakil Gubernur Provinsi Hubei) Ren Zhenhe di Kota Wuhan, Cina, Kamis (4/8/2016). “Sumut punya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke. Peluang ini harus benar-benar dimanfaatkan investor untuk kemajuan pembangunan Sumatera Utara dan Provinsi Hubei khususnya,” ujar Erry.
“Waktu itu, kami mendapat dukungan penuh dari Wakil Gubernur Hubei dan Walikota Wuhan dengan ditandatanganinya Pernyataan Kehendak dan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Pemerintah Provinsi Hubei di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian, teknologi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan komunikasi,” ungkap Erry.
Para investor dari Hubei itu akan menanamkan modal di Sumatera Utara yakni Sunrise Field Eco-Energy Development Co. Ltd. tentang pembangunan kawasan industri yang berlokasi di Kabupaten Batubara dan menjadikannya pusat perekonomian ASEAN baru serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitan 1800 MWA.
Lalu, Sunrise Field Eco-Energy Development Co. Ltd dan PT Bumi Energy Bersinar Indonesia tentang Pembangunan Kawasan Strategis Perekonomian ASEAN Baru di Provinsi Sumatera Utara. Sunrise Field Eco-Energy Development Co. Ltd dan PT Bumi Energy Bersinar Indonesia tentang Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara dengan kapasitas 1800 MW di Provinsi Sumatera Utara.
Kemudian, Wuhan City Sendler and Technologi Co. Ltd. dan PT Bumi Energy Bersinar Indonesia tentang Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Batubara dengan kapasitas masing-masing 100 MW di Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara.
Sedangkan perusahaan China Southern Power Grid Co. Ltd (Integrated Energy) dan PT Bumi Energy Bersinar Indonesia tentang pembangunan pembangkit listrik di Sumatera Utara dengan menggunakan bahan bakar batubara, tenaga surya, gas alam, tenaga air dan diutamakan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang menerapkan prinsip teknologi bersih untuk pembangunan perekonomian Sumatera Utara termasuk bidang industri.
Lalu, Sunrise Field Eco-Energy Development Co. Ltd telah mendaftarkan perusahaannya menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia dan berkantor pusat di Medan dengan nama Sunrise International Investment Group.
Pihak Sunrise International Investment Group sendiri telah melakukan kunjungan ke Sumatera Utara sebanyak 4 (empat) kali antara lain pada tanggal 18 Agustus 2016, 21 Agustus 2016 dan 23 November 2016 dengan minat investasi antara lain : Pembangunan Kawasan Strategis Ekonomi ASEAN di Sumatera Utara dengan nilai investasi sebesar USD 100 Miliar yang direncanakan akan dibangun di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Batubara.
Kemudian ikut ambil bagian dalam program pengadaan listrik 35.000 MW dengan berencana membangun pembangkit tenaga listrik di beberapa daerah di Sumatera Utara termasuk Nias.(wol/data2)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post