MEDAN, WOL – Masyarakat pinggiran rel yang tinggal di perbatasan Kecamatan Medan Timur dan Kecamatan Medan Barat, kecewa terhadap penertiban yang dilakukan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut-Aceh.
Pasalnya, mereka menilai penggusuran yang dilakukan tidak berpihak kepada rakyat kecil.
“Pemerintah tidak peduli terhadap nasib seperti kami (rakyat kecil-red). Lihat saja rumah kami sudah digusur namun tidak ada satupun pejabat yang datang untuk melihatnya. Kami kan juga warga Indonesia,” teriak ratusan warga pinggiran rel yang menolak penggusuran penggusuran, Senin (28/11).
Selain itu, warga juga menyayangkan dalam penggusuran turut diperbantukan prajurit TNI dan Polri dengan berpakaian lengkap. Seakan-akan mereka pelaku kejahatan. Seharusnya, aparat kepolisian berpihak kepada masyarakat.
“Macam teroris saja kami pak. Tenang pak enggak akan anarkis kami. Rakyat kecilnya kami ini. Tapi ingat pak polisi gaji kalian dari uang rakyat. Seharusnya kalian menjadi pengayom dan pelindung. Lihat jadi takut anak-anak di sini dengan kalian berpakaian seperti ini,” ujar warga kepada personel kepolisian yang melakukan penertiban.
Pantauan Waspada Online di lapangan, dalam penggusuran ratusan rumah pinggiran rel yang berada di Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, mendapat penolakan dari warga.
Mereka terpaksa membuat aksi dengan memblokir jalan sembari membakar ban bekas sebagai bentuk protes kepada pihak PT KAI yang belum memberikan biaya ganti rugi sebesar Rp1,5 juta.
Namun, aksi bakar ban bekas itu tidak berlangsung lama personel kepolisian yang melihatnya langsung bergerak cepat memadamkan kobaran api.
“Kemarin kita kan sudah sepakat bahwa hari ini dilakukan pengosongan rumah. Nah, kenapa masih dihadang. Sudah jelas informasinya yang disampaikan pihak PT KAI,” terang Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, saat berdiskusi dengan warga.
Diketahui, penggusuran warga pinggiran rel yang dilakukan bertujuan untuk proses pembangunan jalur rel layang dari Medan menuju Pelabuhan Belawan. Bahkan, nantinya keberadaan jalur rel layang ini nantinya akan mengatasi kemacatan arus lalu lintas di Kota Medan.(wol/lvz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post