MEDAN, WOL – Puluhan ibu-ibu warga pinggiran rel yang bermukim di perbatasan Kecamatan Medan Timur dan Kecamatan Medan Barat berteriak histeris karena rumah yang telah ditempatinya selama berpuluh-puluh tahun gusur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut-Aceh.
Pasalnya, mereka menolak penggusuran yang dilakukan karena belum mendapatkan biaya ganti rugi dan tempat tinggal yang baru.
“Lihat anak-anak kami ini masih kecil mau tinggal dimana kami pak. Coba pakai hatinya. Enggak punya uang kami untuk cari rumah sewa,” terang Rosda salah seorang warga pinggiran rel Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, menolak penggusuran, Senin (28/11).
Rosda menyebutkan, hingga saat PT KAI belum juga memberikan biaya ganti rugi seperti yang dijanjikan. Ironisnya, rumah yang telah ditempati berpuluh-puluh tahun saat ini sudah rata dengan tanah.
“Enggak tau kami harus minta tolong ama siapa lagi. Sudah capek kami nangis, sudah kering air matiku memohon kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib rakyat kecil seperti kami ini,” sebutnya sembari nangis sejadi-jadinya.
Sementara itu, Humas PT KAI Divre I Sumut-Aceh, Joni, mengungkapkan penertiban yang dilakukan memindaklanjuti terkait masih ada 147 kepala keluarga (KK) warga pinggiran rel yang belum ditertibkan. Di mana sebelumnya, pihak PT KAI sudah memberikan kesempatan kepada warga pinggiran rel untuk mengosongkan rumahnya sendiri.
“Hari ini sisa pemukiman warga pinggiran yang belum dibongkar akan kita tertibkan. Nantinya, kepada warga belum menerima biaya tali asih akan diberikan setelah penertiban,” ungkapnya saat ditemui wartawan di sela-sela pembongkaran rumah warga.
Pantauan Waspada Online di lapangan, dalam penggusuran ratusan rumah pinggiran rel yang berada di Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, mendapat penolakan dari warga.
Mereka terpaksa membuat aksi dengan memblokir jalan sembari membakar ban bekas sebagai bentuk protes kepada pihak PT KAI yang belum memberikan biaya ganti rugi sebesar Rp1,5 juta. Namun, aksi bakar ban bekas itu tidak berlangsung lama personel kepolisian yang melihatnya langsung bergerak cepat memadamkan kobaran api.(wol/lvz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post