WOL – Tercatat hampir 350 juta penduduk dunia saat ini mengidap penyakit diabetes. Di Indonesia sendiri, penderita diabetes yang meninggal dunia pada umur 30-69 tahun telah mencapai angka 48.300 dengan jumlah penderita wanita lebih besar.
Wanita Indonesia memang tercatat lebih beresiko mengidap penyakit ini dibandingkan pria dengan perbandingan sebesar 6,6 persen dan 7,3 persen.
Laporan dari World Health Organization (WHO) yang dirilis menjelang tahun 2016, diabetes menempati urutan ke-6 sebagai penyakit mematikan di Indonesia setelah kanker dan jantung.
Dengan diperingatinya Hari Diabetes Dunia tanggal 14 November 2016 hari ini. Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Yeti Hariyati, SpPD, mengatakan edukasi mengenai penyakit diabetes di Indonesia sudah cukup efektif meski berdasarkan fakta di lapangan masih ditemukan rumah sakit yang belum memiliki poli khusus untuk penyakit ini.
Menurutnya, selain edukasi langsung, media sosial juga sangat efektif sebagai sarana edukasi diabetes jika dilihat dari banyaknya masyarakat yang berobat terhadap penyakit tersebut.
“Tentu perlu diukur lagi melalui survey sebatas mana pengetahuan penderita diabetes tentang penyakitnya ini. Setelah itu ditindaklanjuti dengan gerakan aktif pencerahan tentang gizi, terapi medikamentosa, kegiatan jasmani dan edukasi dukungan keluarga terhadap penderita,â€sarannya lagi.
Perusahaan media monitoring asal Australia, Isentia, mengukur tingkat kesadaran masyarakat Indonesia mengenai diabetes dengan cara melakukan pemantauan pembicaraan di semua saluran media sosial selama tujuh hari menjelang Hari Diabetes Dunia.
Hasilnya, media sosial memang menjadi salah satu sarana edukasi bagi masyarakat dalam mengetahui lebih dalam tentang suatu penyakit. Hal ini tampak dari tren peningkatan pembicaraan pada tanggal 11 November lalu dilakukan netizen mencapai 878 buzz dalam sehari ungkap Luciana Budiman, Country Manager Isentia Jakarta,.
“Kalau kami perhatikan, rata-rata sub tema pembicaraan menjelang Hari Diabetes ini adalah edukasi mengenai penyebab penyakit, gejala-gejalanya, cara terapi tradisional tanpa obat, serta tentu ada juga yang promosi obat diabetes. Namun rata-rata lebih banyak tentang gejala diabetes,†tuturnya.
PT. Isentia Jakarta dalam hal ini menjadi mitra penting pemerintah dalam membantu mengedukasi masyarakat tentang penyakit yang menjadi penyebab kematian sebesar 6 persen di Indonesia ini.
“Kampanye mengenai diabetes memang perlu digencarkan lagi khususnya di ranah sosial media. Kita bisa bergandeng tangan dengan para buzzer yang memiliki jumlah pengikut yang signifikan untuk membantu mengedukasi pola hidup sehat. Dan tentu ini bukan hanya diabetes, tapi juga penyakit-penyakit lainnya sehingga cita-cita kita mewujudkan Indonesia sehat bisa tercapai,†pungkasnya. (rls/sari/data2)
Discussion about this post