P.SIANTAR, WOL – Bupati Simalungun JR Saragih bersama Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel didampingi Kasdam 1/BB, Brigjen TNI Tiopan Aritonang, menemui tokoh lintas agama, Forkopinda dan tokoh masyarakat Kota Pematang Siantar, Rabu (16/11) di Aula Kapolresta Pematang Siantar.
Kapoldasu mengatakan, pertemuan dengan para tokoh lintas agama ini dimaksudkan untuk mendengarkan serta mendapatkan beragam harapan, keluhan, dan masalah-masalah sosial yang ada. “Harapan saya mari sama-sama kita menjaga dan membangun serta menciptakan toleransi agar hidup lebih harmonis,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Abdul Halim Lubis, menyampaikan harapannya ke para pemimpin pemerintah dan keamanan agar dalam menjalankan tugasnya jangan menganggap seperti musuh atau menakuti-nakuti. Sebab pada diri manusia terdapat kealpaan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pemuda Muhammadiyah Simalungun, Abdulahsyah Siregar, berharap ke pada kepolisian agar menindak lanjuti maraknya perjudian yang ada di linkungan. Sebab, sudah sampai pada taraf yang memprihatinkan yaitu telah mendekati area lingkungan sekolah, serta tempat ibadah.
Rycko pun membalas beragam harapan, dan saran para tokoh agama dan masyarakat Pematangsiantar dan Simalungun agar untuk tetap menjaga kesatuan, perdamaian dan hidup dalam toleransi. Dengan demikian akan tercipta kualitas dan produktivitas hidup yang lebih bagus.
“Kalau ada konflik diselesaikanlah dengan beradap, ada aturan-aturan, tidak dengan cara cara yang tidak beradab. Tujuannya pasti sama kedamaian, ketertiban, dan kesejahteraan. Ini harus dilakukan secara bersama sama,” sebutnya.
Kapolda Sumut ini pun kembali menegaskan dan menghimbau kepada seluruh umat beragama di Pematangsiantar agar selalu menyelesaikan masalah dengan cara yang beradab. Percayakan kepada penegak hukum, dengan demikian akan terciptalah kedamian, ketertiban di lingkungannya.
“Jika memang ada laporan tentang penyakit masyarakat seperti judi dan premanisme di lingkungan anda, jangan segan-segan untuk melapor kepada yang berwajib. Jika memang sudah melapor dan tidak ada tindakan, silahkan para tokoh agama melapor ke saya untuk segera ditindak lanjuti,” tutup Rycko Amelza Dahniel. (wol/ags/data2)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post