MEDAN, WOL – Penggusuran rumah semi permanen yang berada di kawasan pinggiran rel Jalan Timah, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, mendapat perlawanan dari warga sekitar yang menolak pembongkaran.
Seorang ibu rumah tangga bernama Yeyen (50), bersama ketiga anaknya turut menjadi korban, lantaran terjepit material besi pembangunan rel jalur ganda ketika menghadang petugas melakukan pembongkaran.
Pantauan Waspada Online , Yeyen bersama ketiga anaknya tampak melempari petugas dengan tanah liat saat melakukan pembongkaran. Bahkan mereka juga mencaci maki petugas di tengah berlangsungnya pembongkaran.
Melihat aksi ketiganya membuat petugas kepolisian berang dan langsung mengamankan wanita paruh baya tersebut. Namun, ketika petugas hendak mengamankan Yeyen ketiga anaknya melakukan penghadangan.
“Awas jangan kalian apakan ibu kami. Tolong-tolong terjepit ibu ku ini. Woi… jangan kau apakan dia,” teriak ketiga anak Yeyen kepada aparat kepolisian.
Karena kalah tenaga akhirnya petugas berhasil mengamankan warga yang menolak penggusuran tersebut. Namun, mendadak Yeyen pingsan di tengah keramaian.
“Sudah angkat ibu itu. Tolong pelan-pelan angkatnya,” terang Kapolsek Medan Area, Kompol M Arifin yang berada di lokasi.
Selain itu, pembongkaran yang dilakukan petugas PT KAI juga  di-back up ratusan petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol pp. Dalam pembongkaran yang dilakukan, petugas menurunkan satu unit alat berat untuk merubuhkan rumah semi permanen yang berdiri di lahan milik negera tersebut.
“Penertiban dilakukan untuk mempemudah akses pembangunan jalur rel ganda kereta api yang menjadi kebijakan pemerintah. Untuk memperlancar pembangunan tersebut, kita melakukan penertiban dengan dibantu polisi, TNI dan Satpol PP Pemko Medan,” ujar Humas PT KAI Divre I Sumut, Joni Martinus.
Selengkapnya
https://waspada.co.id/medan/penggusura…
https://waspada.co.id/medan/warga-dpr-…
https://waspada.co.id/medan/pt-kai-div…
Discussion about this post