MEDAN, WOL – Job Matching Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2016 yang digelar pertama kalinya di Sumatera Utara resmi dibuka oleh Wali Kota Medan diwakili Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan, Drs H Marasutan Siregar MPd, di PRSU Tapian Daya Jalan Gatot Subroto Medan, Selasa (11/10).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari hingga Rabu (12/10) besok ini juga dihadiri oleh perwakilan Disnaker Kota Medan, Disnakertrans Provinsi Sumatera Utara dan perwakilan dari Direktorat PSMK Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud Jakarta.
Dalam kesempatan ini, SMK Negeri 9 sebagai penyelenggara sukses menggandeng sedikitnya 40 perusahaan skala nasional yang turut serta mengisi stand pameran di PRSU Tapian Daya Medan. “Kegiatan ini kita selenggarakan untuk menjaring tenaga kerja lulusan SMK, yang pada kesempatan ini telah disiapkan sebanyak 2.000 tenaga kerja untuk memenuhi bidang-bidang sesuai kompetensi lulusan SMK,” ujar Kepala SMKN 9, H Sakti Siregar SPd MPd, saat memberi sambutannya di hadapan perwakilan 40 pimpinan perusahaan yang turut mendukung Job Matching SMK 2016.
“Ini membuktikan, bahwa lulusan SMK sangat layak bekerja di dunia industri sesuai kompetensi yang telah kami bekali kepada setiap lulusan SMK. Kami berharap, perusahaan-perusahaan ini nantinya lebih tertarik lagi menerima tamatan SMK,” ucap Sakti.
Hari pertama pelaksanaan Job Matching SMK 2016 ini juga diisi dengan Seminar bertema ‘Penyelenggaraan pemasaran tamatan SMK – Guna Meningkatkan pertumbuhan daya saing tenaga kerja Indonesia pada dunia usaha dan industri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)’.
Seminar tersebut menghadirkan narasumber, diantaranya Kasi Kurikulum Disdik Kota Medan, Zulhamid MPd, perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provsu, Sevline R Butet SPI dan Yunus, serta Kasi Penyelarasan Kejuruan Direktorat PSMK Dirjen Pendidikan Dasar Menengah, Kemendikbud, Saryadi ST MBA.
Dalam paparannya, Saryadi mengungkapkan, sekolah kejuruan merupakan prioritas pemerintah mengingat Presiden Jokowi sudah lama berkecimpung dalam pengembangan SMK. “Kita harus bersyukur, karena Presiden kita sudah lama melakukan pengembangan terhadap sekolah kejuruan. Bahkan semenjak beliau masih menjadi Wali Kota Solo,” ujarnya.
Dikatakan, sebanyak 75% sekolah di Indonesia dikelola oleh pihak swasta, hanya 25% sekolah yang dikelola pemerintah. “Di Indonesia ada sebanyak 13.167 SMK, 958 SMK ada di Sumut, dan yang paling banyak di Jawa Barat. Sedangkan SMK yang paling sedikit terdapat di Kalimantan Barat, hanya 28 SMK saja,” ungkap Saryadi.
Untuk diketahui, dasar penyelenggaraan Job Matching SMK 2016 ini sebagaimana tertuang di dalam MoU antara Direktorat PSMK Subdirektorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri DitPSMK dengan SMK Negeri 9 Medan Nomor 5863 Tanggal 09 Agustus 2016.
Kegiatan ini juga berdasarkan Rekomendasi Bursa Kerja SMK Negeri 9 Medan dari Disnaker Kota Medan Nomor 560/208/BKK/DSTKM/2016 Tentang Pelaksanaan JOB Matching. Selain itu, juga berdasarkan rekomendasi dari Disnakertrans Provinsi Sumatera Utara Nomor 1137A-1/DTK-TR/2016.
Job Matching SMK 2016 ini dimaksudkan untuk mempertemukan tamatan SMK dengan dunia usaha/industri yang memerlukan tenaga kerja tingkat menengah. Selain itu, memberi peluang saling berinteraksi antara tamatan SMK untuk menawarkan kompetensi yang dimiliki kepada dunia usaha/industri yang memerlukan tenaga kerja.
Hal ini juga diharapkan bisa meningkatkan hubungan kerjasama SMK dengan dunia usaha/industri dan meningkatkan pula daya serap tamatan SMK memasuki lapangan kerja serta menjadi media untuk unjuk prestasi SMK pada saat ini. Job Matching juga dirancang guna memotivasi siswa dan calon siswa melalui penyampaian success story dari alumni SMK. (wol/ags/data1)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post