MEDAN, WOL – Mantan Pelatih PSMS U-17, Yunus Saragih, mengaku kecewa atas kebijakan yang dilakukan Penanggungjawab PSMS U-17. Kebijakan itu terkait pemilihan para pemain seleksi yang akan akan diikutkan untuk Piala Soeratin U-17 2016.
“Kan saya pelatihnya, tentunya saya yang lebih tahu pemain-pemain mana saja yang layak untuk dijadikan skuad guna keikutsertaan di Piala Soeratin nanti. Namun, ini malah dicampuri dan bukan saya yang diberi kewenangan untuk menentukan skuad tim,†sesalnya, Senin (11/7).
Dirinya menilai bila seharusnya yang memilih pemain itu pelatih. Nanti apapun hasil di Piala Soeratin, pelatihlah yang dimintai pertanggungjawaban. Karena itu, Yunus pun mundur ketimbang tidak sejalan dengan penanggungjawab tim. Selama lima bulan melatih PSMS U-17, dirinya menilai sejumlah pemain mengalami peningkatan cukup signifikan, baik individu maupun tim.
“Dan terbukti kami selalu menang di setiap laga ujicoba serta menjuarai Piala Patriot beberapa waktu lalu,†tambahnya.
Penanggungjawab Tim PSMS U-17, Badia Raja Manurung, membenarkan pengunduran diri Yunus Saragih sebagai pelatih U-17. Saat ini, posisinya digantikan oleh Dasrul Bahri. Memang, lanjut Badia Raja, pengunduran Yunus terkait adanya beberapa pemain yang dinilai pantas masuk tapi justru tidak dimasukkan dalam skuad.
“Pemain-pemain tersebut memang secara skill baik, tapi tidak disiplin. Mereka main di luar kota seperti di Aceh dan Batam, tidak ada memberitahukan kepada manajemen, makanya kami tidak saya masukkan,†tuturnya menambahkan hal ini bukanlah masalah penting yang dapat mengganggu persiapan tim.
“Kami anggap ini tidak jadi masalah, dan kami akan terus fokus untuk persiapan Piala Soeratin yang sudah di depan mata,†pungkasnya. (wol/aa/data3)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post