MEDAN, WOL – Meningkatnya tindak kejahatan di Kota Medan, membuat Polresta Medan akan memberlakukan jam malam yang bertujuan menekan angka kejahatan yang selama ini sudah sangat meresahkan masyarakat.
“Personil Polresta Medan akan Kita ubah kerjanya, malam jadi siang untuk memberantas aksi begal. Jika kerja maksimal polisi ini tak berhasil kita tak akan sungkan-sungkan lagi memberlakukan jam malam di kota Medan, ” tegas Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto saat, menggelar apel pembentukan Anti Begal dan premanisme di halaman Polresta Medan Jalan HM Said Medan, Senin (25/7).
Dalam apel kesiapan pembentukan tim anti begal dan preman ini, dijelaskan Mardiaz, kalau tim anti begal dan preman sudah pernah dilaksanakan tahun lalu. Dan kejahatan begal di kota Medan menurun drastis. Namun sekarang ini secara kualitas aksi begal dengan cara sadis ini mengalami peningkatan. Bahkan pelakunya nekat dan berani beraksi di tengah kota. Di mana sejumlah 202 personil gabungan Polresta Medan dibantu Brimob nantinya akan dikerahkan dalam Tim Anti Begal, dan disebar diseluruh wilayah hukum Polresta Medan.
“Polanya kita ganti malam menjadi siang, uji coba selama satu bulan, Tim Begal ini harus ada gaungnya, ini merupakan tindakan preventif, disamping itu Unit Reskrim di Polsek-polsek dan Sat Reskrim juga harus tetap melakukan pengungkapan terhadap kasus- kasus sebelumnya. Kita fokus terhadap begal dulu, jangan sampai terjadi begal lagi yang mengakibatkan meninggal dunia,†jelasnya.
Disinggung tentang rencana membatasi ruang gerak pelaku begal dikota Medan, mantan Kapolres Madina itu, mengaku ada 28 Pos Lantas nantinya akan diisi, oleh personil kepolisian yang totalnya sebanyak 202 anggota. Dan setiap pengendara yang melintas akan diperiksa secara ketat. “ Yang menaiki mobil akan dibuka kacanya, jadi kita tahu siapa saja masyarakat yang beraktivitas di malam hari, hal ini dilakukan agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat terhadap aksi perampokan,†ujar Mardiaz sembari mengharapkan, agar petugas kepolisian yang bertugas melakukan patroli tidak melakukan penyimpangan.
“Jangan sampai terjadi penyimpangan, tujuan kita baik membuat kota Medan aman dan nyaman jangan sampai jadi ocehan serta cemohan warga, jangan sampai melakukan pungli dan kekerasan,†pungkasnya.(wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post