MEDAN, WOL – Kasus sengketa lahan antara mantan Pangdam I/BB, Mayjend (Purn) Burhanuddin Siagian dengan pihak Yayasan Sekolah Cinta Budaya semakin panjang. Sebagaimana yang terjadi, aksi pengembokan pintu gerbang sekolah membuat ratusan siswa terancam tak bisa mengikuti pelajaran di hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7).
Menanggapi itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso bersama Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, langsung turun ke lokasi sekolah yang berada di Jalan Slamat Ketaren, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, meminta pintu masuk yang digembok supaya para siswa dapat mengikuti pelajaran.
Pantauan Waspada Online di lapangan, untuk menyelesaikan persoalan ini, tampak Kapolda Sumut berbincang-bincang dengan mantan Pangdam I/BB, Mayjen (Purn) Burhanuddin Siagan.
Hingga satu jam melakukan diskusi akhirnya Kapoldasu berhasil membuka pintu yang tergembok dan ratusan siswa diperbolehkan mengikut pembelajaran dihari pertama sekolah.
“Hore… kita akhirnya boleh masuk. Ayo nak cepat-cepat kita masuk,” teriak orangtua siswa yang telah menunggu lama untuk dapat masuk ke ruangan kelas dengan konsidi baju telah basah diguyur hujan.
Sementara itu, salah seorang orang tua murid, Clara (35) mengaku tidak menyangka ada pihak yang menggembok Sekolah Cinta Budaya disaat hari pertama masuk sekolah kembali, setelah libur panjang.
“Lihat saja hingga basah begini anak ku gara-gara pintunya digembok. Selain kami juga harus berdiri di depan pintu pagar,” ujarnya.
Diketahui, Sekolah Cinta Budaya sejak dua tahun belakang sedang terjadi masalah sengketa tentang kepemilikan lahan. Saat ini lahan tersebut diklaim milik mantan Pagdam I/BB Burhanuddin Siagian. (wol/lvz/data1)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post