MEDAN, WOL – Pasca penggembokan di Sekolah Cinta Budaya, Jalan Slamat Ketaren, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, yang dilakukan mantan Pangdam I/BB, Senin (18/7) sempat membuat ratusan siswa telantar.
Menanggapi hal itu, mantan Pangdam I/BB, Mayjend (Purn) Burhanuddin Siagian, mengatakan penggembokan yang dilakukan karena Sekolah Cinta Budaya berada di lahan miliknya. Selain penggembokan yang dilakukan, karena ada preman yang ingin membongkar pagar pembatas lahan tersebut.
“Itu lahan saya. Selain itu, penggembokan yang dilakukan karena ada preman yang ingin merusak pagar,” ungkapnya saat berada di Sekolah Cinta Budaya.
Disinggung mengenai larangan para siswa untuk bersekolah, pria yang datang dengan mengenakan kemeja warna putih itu, mendukung penuh dunia pendidikan.
“Siapa yang larang. Kita tetap dukung pendidikan. 15 tahun saya berkecimpung di dunia pendidikan. Saat ini mengenai masalah itu sudah saya serahkan kepada Kapolda Sumut,” ujar Burhanuddin.
“Wajarkan inikan lahan saya. Kalau ada tindak ilegal di sini ya saya harus bertindak. Tapi semuanya saya serahkan kepada Kapoldasu,” sambungnya sembari meninggalkan wartawan.
Namun begitu, masalah penggembokan pagar pintu masuk berhasil diredam setelah Kapoldasu, Irjen Pol Raden Budi Winarso, dan Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, turun ke Sekolah Cinta Budaya membuka gembok mempersilahkan siswa mengikuti pelajaran di hari pertama sekolah.
“Terima kasih pak. Akhirnya anak kami dibolehkan masuk mengikuti pelajaran di hari pertama sekolah,” ujar Jonny salah satu orang tua murid.(wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post