JAKARTA, WOL -Â Industri farmasi di Indonesia hingga saat ini masih belum terlepas dari jerat impor bahan baku. Menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin, saat ini 90 persen bahan baku dari industri farmasi di Indonesia didatangkan dari luar negeri.
Hal ini pun disayangkan oleh Saleh. Padahal, saat ini Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah yang dapat digunakan oleh industri farmasi di Indonesia.
“Termasuk juga bagaimana industri kita impor di bidang farmasi 90 persen. Padahal bahan bakunya melimpah seperti baru bara dan minyak,” kata Saleh saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Saat ini, lanjutnya, Indonesia hanya butuh teknologi untuk memanfaatkan sumber daya alam yang telah tersedia. Pasalnya, selama ini sumber daya alam di Indonesia selalu diimpor dalam bentuk bahan mentah. Kemudian, Indonesia kembali membeli hasil ekspor bahan baku tersebut dalam bentuk bahan jadi.
“Ini kan dengan teknologi bisa, sehingga bisa dijadikan menjadi bahan baku obat. Ini juga kita akan duduk bersama dengan kementerian lain,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, sempat menyinggung halus Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pasalnya, selama ini Indonesia selalu melakukan impor bahan baku mentah. Akibatnya, industri di Indonesia gagal menyaingi berbagai industri di luar negeri yang mendapatkan bahan baku dari Indonesia.
Untuk itu, Rizal mengimbau agar perlu dibangun industri dan pengembangannya yang mengutamakan ekonomi dalam negeri.(hls/data1)
Discussion about this post