JAKARTA, WOL – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) meraih pendapatan tol dan usaha lain sebesar Rp2,04 triliun per Maret 2016. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 15,4 persen bila dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan tol mencapai Rp1,91 triliun di kuartal I-2016 atau meningkat sebesar 15,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Peningkatan pendapatan tol banyak didorong oleh kenaikan tarif tol di November 2015.
Seperti diketahui, sebanyak 12 ruas tol yang dikelola oleh Jasa Marga mengalami kenaikan tarif rata-rata sebesar 13 persen. Selain itu, peningkatan pendapatan tol juga ditopang oleh kenaikan volume lalu lintas transaksi di ruas-ruas tol yang dikelola oleh Jasa Marga sebesar 6,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
‎”Kenaikan ‎pendapatan tol membuat laba bersih perseroan tumbuh 16,7 persen menjadi Rp408 miliar di akhir Maret 2016, dari posisi Rp350 miliar di periode yang‎ sama tahun lalu,” ujar Corporate Secretary Jasa Marga, Mohammad Sofyan, ditemui di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Dia menambahkan, untuk porsi beban usaha tanpa konstruksi per 30 Maret 2016 mengalami peningkatan sembilan persen menjadi Rp1,11 triliun, jika dibanding periode yang sama di 2015.
“Kenaikan beban usaha tanpa konstruksi terutama disebabkan oleh kenaikan beban depresiasi yang naik sebesar 12,9 persen sebagai konsekuensi dari beroperasinya jalan tol baru,” tutur Mohammad Sofyan.
Pada Juni 2015, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 kilometer (km) dan pada Maret 2016, Jasa Marga juga mengoperasikan jalan tol Surabaya-Mojokerto Seksi Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 km.
Pengoperasian jalan tol tersebut memberikan dampak pada kenaikan pendapatan tol. Hal itu pun mempengaruhi peningkatan beban usaha.(mtn/data1)
Discussion about this post