MEDAN, WOL – Sekretaris Kelurahan Sei Rengas I, Edi Gurnawan, S.IP meluruskan terkait pemberitaan di salah satu media terbitan Medan, tentang terjadinya pungutan liar (pungli) di kelurahannnya, beberapa waktu lalu.
Menurut Edi, tidak ada pungli yang dilakukanya, bukti terkait pungutan ini juga tidak terbukti. “Awal datang saja mereka menunjukkan sikap arogansinya. Saya sudah tahu yang datang saat itu adalah wartawan. Dan orang tersebut juga mengaku sebagai kawan Wali Kota Medan,” tutur Seklur.
“Kan itu ibaratnya seperti nge-mop,” ujar Seklur, Senin (28/3).
Dijelaskan Seklur, dirinya menanyakan secara prosedur, seperti bukti pembayaran PBB, menghubungi keplingnya menanyakan situasi tempat mereka ingin membuka usaha tersebut (usaha koran/media). “Kalau memang mereka datang meminta bantuan, ya pasti kita bantulah,” kata Edi.
Dikatakan Edi, bagaimana bisa dikatakatan adanya pungli, tak lama setelah terjadinya masalah, datang oknum yang mengaku wartawan dari salah satu media terbitan Medan, mempertanyakan hal pungli kepadanya, dengan mengatakan “apa betul bapak meminta uang”.
Edi mengaku dirinya tidak meminta uang saat pengurusan tersebut. Dan Edi menjelaskan dalam bekerja harus mengedepankan jalur prosedur dahulu. Cuma mereka beranggapan, seperti ‘dibola-bola’, dan mereka sempat juga mengatakan akan melaporkan kepada Wali Kota.
Edi merasa, terkait pemberitaan tersebut dirinya merasa difitnah. Tetapi dengan besar hati Edi secara pribadi tidak ingin memperpanjang hal ini. “Yang sudah, sudahlah. Media adalah partner dalam bekerja, media adalah penyampaian informasi dan mengubah pola pikir kepada masyarakat.,” harapnya.
“Tolonglah disampaikan berita itu yang sesuai dengan kenyataan dan benar, jangan sampai memperkeruh suasana,”
Ditegaskan Edi, dirinya selaku Seklur merasa seperti dipojokkan terkait berita tersebut, padahal kejadian tesebut tidaklah benar.
“Kepada teman-teman media untuk kedepanya, tentang pemberitaan jangan sampai terulang kembali, baik itu di birokrasi, masyarakat, dan pejabat daerah, jangan memberitakan hal yang belum pasti adanya,” imbuh Edi.
Ditempat yang sama, Lurah Sei Rengas I Japaner Purba, mengatakan hal ini hanya salah paham saja. “Semua media adalah kawan kita, jadi hal ini, tidak usah terlalu dibesar-besarkan,” tutupnya. (wol/ags/vid/data1)
Discussion about this post