PARAPAT, WOL – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Hasban Ritonga, mengapresiasi keberadaan pasar lelang komoditas cabai merah yang dikembangkan Pemkab Tapanuli Utara.
“Ini menjadi contoh yang sangat baik dan bisa dijadikan model bagi pengembangan pasar lelang komoditas di Sumut,” kata Sekda Hasban.
Hal itu diungkapkan usai mendengarkan paparan mengenai pelaksanaan Pasar Lelang di Taput saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota se Sumatera Utara di Hotel Niagara Parapat Jumat (22/4).
Kebijakan ini menurut Sekda dapat ditiru dan dikembangkan daerah lain sebagai upaya mensejahterakan petani dan sekaligus melindungi konsumen serta menjaga stabilitas harga dapat diwujudkan.
“Saya harap Pemkab/Pemko lain bisa belajar dari Taput bila diperlukan mendirkan pasar lelang di daerah masing-masing sesuai kebutuhan dan komoditas unggulannya,” ujarnya.
Kata Hasban, saya melihat melalui keberadaan pasar lelang ini, dapat melindungi petani dan konsumen dalam upaya melakukan efisiensi perdagangan untuk menciptakan harga yang wajar. Secara jangka panjang, pasar lelang akan mendorong efisiensi dan stabilitas harga sehingga mengurangi inflasi.
Dalam kesempatan itu, Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Sosial Setda Kabupaten Tapanuli Parsaoran Hutagalung membagi pengalaman dalam pengembangan pasar lelang komoditas.
Dia menjelaskan sudah dilaksanakan enam kali pasar lelang khusus komoditi cabai merah sejak Maret 2016 dengan total transaksi Rp 265 juta. Pasar lelang komoditas cabai merah dillaksanajan di pasar Siborong-borong setiap hari Senin pukul 14.00-18.00 WIB. Komoditas cabai merah dipilih karena penyumbang inflasi.
” Pertama kali kami laksanakan simulasi rencana hanya 100 kg cabe merah, dengan juru lelang langsung Pak Bupati Nikson Nababan. Ternyata berhasil terjual 500 kg,” kata Hutagalung.
Pada lelang pertama ditetapkan harga dasar Rp32 ribu per kilogram dan berhasil terjual Rp35-38 ribu per kilogram, dengan total penjualan 500 Kg. Lelang ke dua, transaksi mencapai 2 ton, dengan harga dasar Rp21 ribu dan harga jual Rp33-35 ribu.(wol/rdn/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post