MEDAN, WOL – Kinerja Pansus Aset DPRD Sumut bersama Biro Perlengkapan dan Perawatan Setdaprovsu dinilai terlalu lamban. Pasalnya sejak terbentuk setahun lalu, pansus tersebut tak menunjukkan keberhasilan pendataan aset milik Pemprov Sumut.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut Leonard Surungan Samosir, Jumat (22/4), mencontohkan BUMD PT Aneka industri dan Jasa (AIJ) yang dinilai tak berfungsi dan terkesan mubazir termasuk pembelian satu unit mesin cetak seharga Rp6 miliar dan raibnya pabrik es.
Leonard juga menyebutkan sejumlah aset Pemprovsu yang ‘raib’ seperti gedung bioskop di Jalan Sunggal, lahan Sirkuit IMI di Jalan Pancing Medan, dan belum termasuk aset roda empat mobil yang dipinjam pakai pihak ketiga dan sepeda motor roda dua.
“Kalau aset ini tidak serius dikelola bagaimana mungkin Pemprovsu bisa mendapatkan predikat WTP dari pemerintah pusat,” cecar Leonard.
Leonard mengusulkan jika Pemprovsu tidak sanggup lagi mengelola PT AIJ, maka sebaiknya BUMD tersebut dibubarkan saja karena merugi terus.
Melihat tidak efektifnya penggunaan mesin cetak merek Heidelberg buatan Jerman harga Rp 6 miliar yang ditargetkan bisa menjadi sumber PAD bagi PT AIJ Rp50 juta itu menjadi sia-sia karena percetakan tersebut tidak laku dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) jajaran Pemprovsu juga tak mau mencetak dan mempergunakan jasa PT AIJ.
“Bubarkan saja PT AIJ kalau tetap merugi. Kalau Direktur Purna Irawan tak sanggup bekerja mundur saja biar Plt Gubsu Erry Nuradi bisa mencari penggantinya yang bisa bekerja maksimal,” ujar Leonard. (wol/cza/data2)
Discussion about this post