MEDAN, WOL – Maraknya aksi tindak kejahatan di Kota Medan beberapa waktu belakangan ini sudah sangat meresahkan. Sebab sudah banyak warga yang menjadi korban kejahatan saat berada di jalan khususnya pada malam hari.
Seperti diungkapkan Rizky (25) salah seorang warga Jalan Amplas, tingginya angka kejahatan terjadi membuatnya takut untuk berpergian ke luar rumah.
“Takut bang. Banyak kali begal. Lihat saja sendiri pemberitaan di media sudah banyak warga yang menjadi korbannya,” ungkapnya kepada Waspada Online, Sabtu (5/3).
Menurutnya, banyak pelaku tindak kejahatan karena kurangnya perhatian aparat kepolisian untuk memberikan pelayanan keamanan kepada masyarakat.
“Dulu ada dibentuk Tim Pemburu Preman (TPP) untuk memberantas kawanan pelaku tindak kejahatan. Namun kini keberadaannya sudah tidak jelas seakan tenggelam ditelan bumi,” tutur Rizky kepada wartawan.
Dijelaskan pemuda yang masih berstatus mahasiswa tersebut, keberadaan Tim Pemburu Preman tersebut memberikan efek yang sangat besar, sebab berada di tengah-tengah masyarakat memberantas tindak kejahatan khususnya di jalanan.
“Kalo ada TPP kami merasa aman bang saat berpergian. Sebab mereka selalu melakukan monitor di jalan-jalan sehingga apabila ada orang yang hendak berbuat jahat langsung bisa ditangkap,” jelas Rizky.
Hal senada juga dikatakan, Surya, warga Jalan Denai, Kecamatan Medan Denai itu, meminta supaya aparat kepolisian lebih peka terhadap aksi-aksi kejahatan yang ada di Kota Medan.
“Seharusnya Polresta Medan kembali membentuk TPP karena keberadaannya sangat membantu masyarakat yang akan merasa aman karena selalu dijaga petugas,” pintanya.
Informasi yang didapat Waspada Online, adapun lokasi-lokasi yang menjadi tindak kejahatan, Jalan Gagak Hitam/ Ring Road, Jalan Flamboyan, Jalan Sunggal, Jalan H Anif, Jalan Slamat Ketaren, Jalan Wahidin, Jalan Panglima Denai, Jalan Perumnas Mandala, Jalan Setia Budi, Jalan Kaswari, di mana lokasi tersebut merupakan kawasan rawan terjadi tindak kejahatan.(wol/lvz)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post