PANGKALANSUSU, WOL – Kualitas mega proyek PLTU 2×200 MW yang ditangani perusahaan GPEC asal Guandong Hongkong di Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, menuai sorotan.
Pasalnya, proyek bernilai investasi triliunan rupiah ini beberapa kali terjadi insiden fatal sehingga berdampak terganggunya kegiatan operasional. Menurut catatan, insiden fatal terjadi pada peristiwa ledakan conveyor galery pada 7 Agustus 2015. Insiden diduga akibat akumulasi tekanan gas dari bahan bakar batubara ini menyebabkan suplai energi listrik terganggu.
Masih pada bulan yang sama, insiden fatal kembali terjadi di mana tabung di ruang zat kimia cholorint meledak yang berakibat sejumlah kompenen di ruangan tersebut hancur. Kini perusahaan listrik milik negara itu kembali bermasalah.
Humas PLN Wilayah Sumut, Mustafrizal, menyatakan satu unit pembangkit PLTU Unit 2 kapasitas 2×200 megawatt (MW) mengalami kerusakan boiler dan lainnya. Manajer PLTU Pangkalansusu, M Yusuf, menyatakan bukan terjadi kerusakan, melainkan gangguan sistem proteksi yang bekerja.
“Kita sedang berusaha melakukan perbaikan secepatnya agar kondisinya segera pulih,” ujarnya Rabu (16/3).(wol/aa/waspada/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post