TANJUNGBALAI, WOL – Ketua Tim Kemenko Polhukam yang turun ke Kota Tanjungbalai, Brigjen Wawan Kustiawan, mengatakan saat ini 4,2 juta jiwa penduduk Indonesia pengguna narkoba.
Jumlah tersebut sudah sangat mengkhawatirkan sehingga perlu tindakan maupun pencegahan nyata dari seluruh pihak. Dikatakan, narkoba sudah masuk ke segala strata dan sendi kehidupan tanpa melihat umur dan jenis kelamin. Bahkan seluruh profesi telah dimasuki narkoba sehingga kondisi Indonesia saat ini darurat narkoba.
“Makanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat concern melihat narkoba ini, program revolusi mental tidak akan berjalan jika generasi mudanya terjerat narkoba,” ungkap Wawan (Asdep 3/IV Kesbang) baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Kemenko Polhukam memaparkan agar adanya Pemantapan Koordinasi Kewaspadaan Nasional di Kota Tanjungbalai dimulai dari kewaspadaan individu, keluarga, RT, kelurahan sampai koordinasi aparat tingkat kota.
Wawan mengimbau agar digalakkan lagi forum kemasyarakatan seperti FKUB, FKDM dan lainnya dalam pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Wawan berharap Pemko Tanjungbalai/Kesbangpol Linmas memberikan pedoman pendidikan wawasan kebangsaan kepada generasi muda di kota tersebut.
“Kita menyadari Kota Tanjungbalai punya banyak jalur anak sungai/jalur tikus sehingga sangat rawan dimanfaatkan sindikat untuk jalur masuknya narkoba. Maka diharapkan kerja sama dari masyarakat dalam pencegahannya,” ujar Wawan.
Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial, menyambut baik kedatangan tim dan mengapresiasi kepedulian Kemenko Polhukam terhadap daerah itu. Syahrial menjelaskan geografis Tanjungbalai di kawasan Pantai Timur Sumatera berhadapan langsung dengan Malaysia. Karena itu, sangat rawan dan menjadi lahan subur mafia menyelundupkan maupun transit narkoba serta barang ilegal lainnya.
“Kehadiran tim diharapkan menjadi titik awal agar semua pihak tegas dalam pengawasan dan penegakan hukum, terutama pemberantasan penyelundupan narkoba serta barang terlarang lainnya,” kata Syahrial.(wol/aa/waspada/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post