MEDAN, WOL – Seluruh kawasan Kota Medan diguyur hujan sejak Minggu (7/2) malam tadi, hingga Senin (8/2) hari ini mengakibatkan banjir di berbagai kawasan jalan utama. Hujan dengan curah ringan-sedang ini membuat sejumlah jalan tergenang. Tak hanya itu, wilayah pinggiran sungai pun tak luput dari luapan air, yang kerap menjadi “langganan” banjir.
Menurut pantauan Waspada Online, jalan yang tergenang itu yakni Jalan Gatot Subroto di persimpangan Jalan Titi Papan. Tinggi air mencapai 15 centimeter. Air yang tergenang ini menyebabkan satu ruas jalan mengalami kemacetan. Hal itu dikarenakan sebagian badan jalan lebih tinggi.
Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Sunggal, persimpangan Komplek Tomang Elok Medan. Sejumlah kendaraan yang melihat tingginya air seketika berbalik arah. Tinggi air mencapai 20-30 centimeter.
Kondisi ini berbeda halnya di Jalan Iskandar Muda, Jalan S. Parman, dan Jalan Suprapto yang tidak ada genangan air sama sekali. Arus lalu lintas di kawasan ini juga terbilang lancar.

Genangan air juga terlihat di Jalan MH Thamrin Medan, sejumlah pengendara berusahan melintasi genangan air yang mencapai 30 cm dengan kecepatan rendah. Tidak hanya di kawasan MH Thamrin, banjir juga terjadi di kawasan Jalan Sutomo dan Jalan Panglima Denai.
Risma Hutabarat (25) salah seorang pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Thamrin, mengatakan kawasan sepanjang Jalan MH Thamrin memang menjadi langganan banjir setiap hujan deras melanda Kota Medan.
“Di sini kalau sudah turun hujan, pasti lama surutnya, Selain itu, sampah-sampah di selokan juga pada naik dan tergenang di jalan. Hal ini saya ketahui karena saya hampir setiap hari melintasi kawasan ini,†ungkap Risma.
Harapan masyarakat, Pemerintah Kota Medan harus cepat ambil kebijakan dan solusi agar kawasan ini dan beberapa kawasan yang menjadi langganan banjir segera di atasi. “Mungkin dengan membersikan sampah-sampah yang tersumbat di drainase, banjir berkurang di Medan,†tutupnya.

Kawasan Jalan Jawa, Kecamatan Medan Timur tak luput digenangi air. Akibatnya setiap pengendara sepeda motor yang melintas tampak kesusahan karena tingginya air.
Selain itu, sesama pengendara sepeda motor pun terpaksa memperlambat laju kendaraannya untuk menghindari kecelakaan lalu lintas saat melintasi Jalan Jawa karena tengah dalam kondisi tergenang air tersebut.
“Asal hujan banjir. Padahal jalan tersebut berada di tengah kota,†terang Wandi (32) salah seorang pengendara sepeda motor.
Diungkapkan Wandi, dirinya nyaris terjatuh saat melintasi Jalan Jawa karena berusaha mengelakkan mobil datang dari arah depan.
“Jalanan di Kota Medan sudah seperti parit. Lihat saja begitu hujan turun, jalan ini pun langsung terendam air melewati mata kaki orang dewasa,†ungkapnya dengan perasaan kesal.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Wilayah I Medan menyebutkan, peluang hujan akan terjadi hingga dua hari ke depan. Hal itu disebabkan naiknya suhu permukaan laut di Selat Melaka, sehingga menyebabkan iklim di kawasan Sumatera Utara menjadi hujan yang merata.
“Selain itu, di kawasan Selat Melaka itu, juga terjadi pertemuan angin antara dua kutub. Akibatnya uap air di permukaan laut meningkat (hangat) dan menyebabkan hujan yang merata di wilayah pantai timur Sumatera,†ungkap Staf BMKG Wilayah I Medan, Rika, Senin (8/2).
Lebih lanjut Rika menambahkan, idealnya, saat ini Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Meskipun di wilayah Sumatera Utara, musim kemarau tidak sepenuhnya akan ber-suhu hangat, akan tetapi masih bisa berpotensi terjadinya hujan.
“Kalau sudah begini, yang harus di waspadai masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai adalah banjir. Begitu juga dengan masyarakat yang sedang berpergian melintasi kawasan perbukitan, waspadai adanya pergeseran tanah atau longsor,†pungkasnya. (wol/tim/data2)
Editor: Sastroy Bangun
Discussion about this post