• Tentang WOL
  • Kontak
  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Internal Perusahaan Pers
  • Jenjang Karir Kewartawanan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • OJK
    • Teknologi
  • Sports
    • PSMS
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • OJK
    • Teknologi
  • Sports
    • PSMS
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
No Result
View All Result
Home Warta Ekonomi dan Bisnis

Jokowi Minta BATAN Kaji Potensi Nuklir

5 tahun ago
in Ekonomi dan Bisnis, Warta
A A
0
Perusahaan Rusia Siap Bangun PLTN Indonesia

Ilustrasi (foto: Istimewa)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, WOL – Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)  Djarot Sulistio Wisnubroto mengemukakan, Indonesia setidaknya memiliki potensi sekitar 70 ribu ton uranium sebagaimana yang ada di laboratorium di Kalimantan Barat. Selain itu potensi juga ada di Bangka Belitung, juga ada di Mamuju (Sulawesi Barat), dan mungkin juga ini yang perlu lebih didalami ada di Papua.

Yang sudah dimanfaatkan? “Saya kira kita belum manfaatkan, karena kita memang belum punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Jadi kita punya reaktor riset Bandung, Yogya dan Serpong, itu kita menggunakan uranium yang berasal dari luar,” kata Prof Djarot usai diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/1) siang.

RelatedPosts

Jokowi: Kalau Kasus Covid-19 Naik Lagi Kebangetan

Jokowi Izinkan Investasi Miras, Berikut Aturannya

1 jam ago
Aksi Massa Pro-Demokradi di Depan Rumah Perdana Menteri Thailand, Polisi Tembaki Demonstran

Aksi Massa Pro-Demokradi di Depan Rumah Perdana Menteri Thailand, Polisi Tembaki Demonstran

1 jam ago
Penegak Hukum Tebang Pilih, Korupsi di Indonesia Tak Ada Habisnya

Tim Kajian UU ITE Minta Masukan Bintang Emon hingga Ahmad Dhani

2 jam ago

Hasil studi BATAN sendiri, menurut Djarot, yang terakhir dilakukan adalah tahun 2011-2013 tentang studi dampak dan studi di Bangka Belitung. Ia menyebutkan, selama ini di Bangka Barat dan Bangka Selatan secara teknis lokasi tersebut layak untuk didirikan PLTN. Tetapi bagaimanapun juga, hal itu masih menunggu keputusan dari pemerintah.

Kepala BATAN menjelaskan, jika akan dibangun maka perhitungan realisasi baru akan sampai tahun 2030. Bisa jadi 2025, bisa jadi 2024 karena PLTN itu  membangun butuh 7-10 tahun. “Itu dibutuhkan awalnya adalah sekitar 2 x 1000 megawatt atau 2 unit PLTN,” terang Djarot seraya menyebutkan tadinya 2 unit PLTN itu mau dibangun di Bangka.

Djarot mengaku telah melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai adanya permintaan di beberapa daerah, misalnya di Kaltim atau bahkan ada surat dari gubernur se-Sumatera pada tanggal 7 Oktober 2015 yang menginginkan suplai listrik dari PLTN yang dibangun di Bangka.

Namun Kepala BATAN enggan menjawab pertanyaan apakah pembangunan PLTN itu sudah mendesak. Ia menegaskan, itu bukan ranah BATAN, karena lembaga ini adalah  lembaga riset.

“Saya kira kita mengikuti saja bahwa seperti yang diinstruksikan oleh Bapak Presiden tadi, yang mengatakan setelah dikaji dengan saksama seluruh potensi apakah nuklir masuk atau tidak, kita harus segera putuskan,” kata Djarot seraya menegaskan, kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki BATAN untuk mengoperasionalkan PLTN itu.

Mengenai masalah keamanan, Kepala BATAN itu  menyampaikan keyakinannya. Ia membandingkan, kecelakaan PLTU dengan PLTN, kecelakaan PLTN yang kita tahu di Chernobyl dan Fukusima, dalam sejarahnya yang besar-besar. “Nah itu saja bandingkan saja dengan kecelakaan yang lain. Atau bandingkan dengan kecelakaan pesawat terbang misalnya,” ujarnya.

Saat ditanya seberapa siap membangun PLTN, Kepala BATAN menegaskan, kita sudah 40 tahun mempersiapkan, tapi ini belum ada keputusan apapun.  “Jadi saya katakan BATAN itu siap loh kalau bernuklir atau tidak bernuklir,” tegasnya.

Mengenai sikap Presiden Jokowi, menurut Djarot, tadi beliau mengatakan harus ada suatu keputusan yang pasti karena itu menunjukan, para peneliti kita juga akan maju mundur, tidak termotivasi. Ini beneran atau tidak sih. Ia membandingkan Vietnam yang di belakang kita sudah kontrak dengan Rusia dan Jepang.

“Tetapi sekali lagi BATAN pada posisi technical supporting organization. Jadi ketika Pak Jokowi mengatakan ya atau tidak itu kita akan ikuti saja,” kata Djarot.

Artinya belum ada instruksi khusus membangun? “Belum ada. Beliau instruksinya adalah ke Menteri ESDM adalah dikaji secara saksama dan dihitung potensi-potensi yang ada. Dari situ perlu nuklir atau tidak,” pungkas Djarot.

Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan, secara teknologi dan pengetahuan kita mesti jaga. Karena itu harus ada usaha-usaha meningkatkan, mengembangkan. Tapi sebagai project komersial, menurut Sudirman, dirasa belum begitu mendesak, karena kita masih punya potensi-potensi energi baru-terbarukan yang cukup besar yang belum dieksplorasi.

“Jadi, hitungan kita punya 300 megawatt potensi yang terdiri dari hidro, kemudian angin, terus arus laut, matahari, dan juga geotermal. Itu yang akan diprioritaskan di lima tahun ke depan. Jadi kita belum punya time line kapan sebaiknya membangun itu,” ungkap Sudirman. (hls/data2)

Tags: BATANESDMjokowinuklirpembangkit listrik tenaga nuklirPLTNuraniumWaspada.co.idwol ekobiswol medan
Previous Post

KESDM Klaim Tenderkan 200 Lebih Proyek APBN 2016

Next Post

Ditolak Organda, Tarif Angkutan di Sumut Tetap Turun 5%

Related Posts

Jokowi: Kalau Kasus Covid-19 Naik Lagi Kebangetan
Politik

Jokowi Izinkan Investasi Miras, Berikut Aturannya

1 jam ago
Aksi Massa Pro-Demokradi di Depan Rumah Perdana Menteri Thailand, Polisi Tembaki Demonstran
Mancanegara

Aksi Massa Pro-Demokradi di Depan Rumah Perdana Menteri Thailand, Polisi Tembaki Demonstran

1 jam ago
Penegak Hukum Tebang Pilih, Korupsi di Indonesia Tak Ada Habisnya
Politik

Tim Kajian UU ITE Minta Masukan Bintang Emon hingga Ahmad Dhani

2 jam ago
MUI: Miras Sudah Diharamkan Semua Agama
Indonesia Hari Ini

MUI: Miras Sudah Diharamkan Semua Agama

3 jam ago
Jhoni Allen Marbun Singgung Sejarah Pendirian Partai Demokrat
Politik

Jhoni Allen Marbun Singgung Sejarah Pendirian Partai Demokrat

3 jam ago
Presiden Honduras Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
Mancanegara

Yordania Kecam Israel atas Pembobolan Masjid Al-Aqsa oleh Yahudi Radikal

3 jam ago
Next Post
Ditolak Organda, Tarif Angkutan di Sumut Tetap Turun 5%

Ditolak Organda, Tarif Angkutan di Sumut Tetap Turun 5%

Discussion about this post

Stay Connected

  • 36.7k Fans
  • 40.3k Followers
  • 67.1k Followers

Trending

  • Nurdin Abdullah Ditangkap, Roy Suryo: KPK Jangan Lupa Kasus Bansos

    Nurdin Abdullah Ditangkap, Roy Suryo: KPK Jangan Lupa Kasus Bansos

    11574 shares
    Share 4630 Tweet 2894
  • Rumah Minimalis Modern Beserta Denahnya: Nyaman dan Ekonomis

    3312 shares
    Share 1325 Tweet 828
  • Polsek Medan Baru Suguhkan Makanan Tambahan Ubi Rebus Bagi Tahanan Setiap Malam

    1594 shares
    Share 638 Tweet 399
  • Diduga Tak Miliki IMB dan Amdal, YCK Medan Desak DPRD Panggil Pemilik Grand Jati Junction

    1739 shares
    Share 696 Tweet 435
  • Desakan Copot Kadishub Iswar Lubis Mencuat

    1970 shares
    Share 788 Tweet 493

Recent News

Ditagih Bon Minuman, Oknum Polisi Polres Binjai Letuskan Senpi

Ditagih Bon Minuman, Oknum Polisi Polres Binjai Letuskan Senpi

58 menit ago
Tiga Poin Milan Rasanya Mahal Sekali

Swiss Open: Hanya Dua Wakil Indonesia Jadi Unggulan

1 jam ago
Jokowi: Kalau Kasus Covid-19 Naik Lagi Kebangetan

Jokowi Izinkan Investasi Miras, Berikut Aturannya

1 jam ago
Aksi Massa Pro-Demokradi di Depan Rumah Perdana Menteri Thailand, Polisi Tembaki Demonstran

Aksi Massa Pro-Demokradi di Depan Rumah Perdana Menteri Thailand, Polisi Tembaki Demonstran

1 jam ago
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh

Waspada Online adalah media online pertama di Sumatera Utara yang resmi berdiri pada 11 Januari 1997 bertepatan dengan HUT Harian Waspada ke-50 dengan tujuan utama melengkapi sistem informasi sebagai referensi utama di Medan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Follow Us

Temukan di Google Play

Recent News

Ditagih Bon Minuman, Oknum Polisi Polres Binjai Letuskan Senpi

Ditagih Bon Minuman, Oknum Polisi Polres Binjai Letuskan Senpi

1 Maret 2021
Tiga Poin Milan Rasanya Mahal Sekali

Swiss Open: Hanya Dua Wakil Indonesia Jadi Unggulan

1 Maret 2021

Waspada Online © 2020 All right reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • OJK
    • Teknologi
  • Sports
    • PSMS
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum

Waspada Online © 2020 All right reserved.