JAKARTA, WOL – Tiap malam pergantian tahun, masyarakat di Indonesia merayakannya dengan berbagai cara. Ada yang berkumpul dengan keluarga, teman bahkan atasan ditempat bekerja.
Akan tetapi kegiatan malam pergantian tahun itu sering kali di isi dengan kegiatan yang di anggap dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat, seperti meminum minuman keras (miras). Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, mengimbau kepada masyarakat luas terutama kaum muda, agar merayakan pergantian tahun tanpa miras.
“Bapak dan ibu, janji kita rayakan tahun baru tanpa miras oplosan. Ini perlu diingatkan, terutama untuk anak-anak muda,” pintanya, Jumat (25/12).
Diakui Kofifah, ada kebiasaan di masyarakat kalau sudah mendekati malam pergantian tahun dinikmati dengan meminum miras oplosan. “Kebiasaan seperti itu agar benar-benar dihilangkan. Mengingat bahayanya berujung pada kematian,” sebutnya.
Sebelumnya, di hadapan Muslimat Nahdatul Ulama Mojokerto, Mensos meminta Muslimat NU Jawa Timur melakukan dakwah bahaya miras dan pergaulan bebas, terutama generasi muda. Tingginya angka kehamilan tidak diinginkan banyak memicu penggunaan obat peluntur kehamilan di kalangan perempuan yang justru meningkatkan angka kelahiran tidak diinginkan.
“Saya dikirimi foto oleh Prof. Nasaruddin Umar dengan anak perempuan yang diberi nama sama dengan saya dan mengalami disabilitas karena ibunya gunakan obat peluntur kehamilan sehingga justru kelahirannya tidak normal,” ungkapnya kembali menceritakan.
Lebih lanjut politisi PKB ini meminta Muslimat NU menekankan dakwahnya bisa sampai ke masyarakat. “Kadang ini tidak jadi fokus dakwah kita. Makanya peta baru dakwah yang bisa kuatkan konstruksi sosial di masyarakat,” ujarnya.
Terkait miras oplosan jika di konsumsi oleh tubuh, lanjut Kofifah, Menteri Kesehatan telah menjelaskan padanya dampak mengkonsumi alkohol bagi anak-anak muda dapat membekukan aliran darah dengan begitu cepat.
“Apabila berdampak ke mata dapat menjadi buta permanen. Begitu juga jika kena ke jantung dapat menimbulkan kematian,” pungkasnya. (ant/data2)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post