MEDAN, WOL – Menyusul hilangnya brankas besi milik KPU Kota Binjai dikhawatirkan akan memunculkan masalah pada proses penghitungan suara di waktu mendatang karena hilangnya Hologram.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Mulia Banurea, Rabu (4/11), mengatakan meski tidak mengganggu tahapan Pilkada, tetapi keberadaan hologram yang dicuri tersebut bisa menimbulkan kerawanan karena berfungsi untuk menyertifikasi rekapitulasi penghitungan suara.
“Hologram itu penting karena rawan, nanti muncul hologram diduga palsu,” ujar Mulia ditemui di Kantor KPU Sumut, Medan.
Lanjut Mulia, pihaknya telah menyerahkan peristiwa kriminal tersebut ke Polres Binjai agar dapat mengungkap pelaku pencurian brankas milik KPU.
“Kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkap itu. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menuntaskannya,” kata Mulia.
Anggota KPU Sumut Divisi Sosialisasi Yulhasni menambahkan, pihaknya akan melakukan supervisi mengenai kronologis kehilangan uang dan hologram dalam brankas itu. Selain itu, ia juga merekomendasikan agar KPU Kota Binjai berkonsultasi ke KPU RI mengenai pengeluaaran biaya baru dalam pengadaan hologram.
Sebelumnya, Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Binjai kehilangan satu unit kotak brankas besi berisi uang tunai senilai R250 juta dan 1.191 kertas hologram untuk keperluan Pilkada. Kotak brankas yang seharusnya berada di ruang Bendahara KPU Kota Binjai itu diketahui lenyap pada pukul 10.15 WIB pagi, Senin (2/11), saat bendahara KPU hendak mengambil sejumlah uang.(wol/cza/data2)
Discussion about this post