MEDAN, WOL – Sedikitnya 19 dosen maupun praktisi ilmu komunikasi dan informatika mengikuti pelatihan Asesor Kompetensi Bidang Komunikasi dan Informatika angkatan IX 2015 yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Hotel Emerald Garden Medan pada 4-8 November lalu.
Setelah menempuh pelatihan dan proses uji kompetensi oleh empat master asesor kompetensi masing-masing Siwystika Rahayu, Inez Mutiara, Soeryoadi, dan Budiman Arief, 18 calon asesor dinyatakan kompeten. Dari 18 peserta, sembilan di antaranya berasal dari Medan.
Masing-masing sembilan peserta asal Medan adalah M Zarlis, Opim S Sitompul MSc, Erna Budhiarti Nababan (LSP Informatika USU), Setia Pandia, Sanny Damanik (TVRI Sumut), Hariyanto (Univ Panca Budi Medan), Munzaimah Masril (USU), Triance Prabowo (PT Nusanet Medan), dan Suprapti Indah Putri Bakri (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan†Medan).
Selain Medan, peserta lainnya berasal dari Riau, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar, antara lain Dewi K Soedarsono, Hadi Purnama (Telkom University Bandung), Nurul Huda (ISKI Riau), Kadek Satria Adhidarma, Mendiola B Wiryawan (AIDIA Jakarta), Isbandi Sutrisno (UPN Veteran Yogyakarta), Muliadi, Arifuddin (UIN Alauddin Makassar), Gatot Dwi Pamungkas, dan M Fahmi Himawan (Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia Jakarta).
Soeryoadi, salah satu master asesor, mengharapkan pelatihan ini mampu mencetak serta mendidik asesor kompetensi yang profesional. Peserta yang lulus dan dinyatakan kompeten memiliki izin menguji pekerja atau mahasiswa yang ingin memiliki sertifikat profesi sesuai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dinaungi.
Dalam pelatihan ini, peserta diberikan sejumlah materi di antaranya merencanakan atau mengorganisasikan asesmen (MMA), mengembangkan perangkat asesmen (MPA), dan melaksanakan asesmen kompetensi (MAK). Penilaian kompetensi tidak hanya diukur dari knowledge (pengetahuan) dan skill, tetapi juga attitude atau perilakunya.
Dewi K Soedarsono, mewakili peserta, mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat terutama bagi dosen atau praktisi pendidikan. Peserta pelatihan yang lulus nantinya bisa menguji para dosen dan praktisi pendidikan yang ingin melakukan sertifikasi profesi, khususnya dalam bidang ilmu komunikasi dan informatika.
“Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat kompetensi para pelaku komunikasi dan informatika di ranah pendidikan dan dunia usaha, terutama untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah diambang pintu,” papar Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung ini, Rabu (11/11).
Selain pelatihan asesor kompetensi, Kemenkominfo juga menyelenggarakan Pelatihan Instruktur Bidang Komunikasi dan Informatika (TOT) yang juga diikuti dosen/praktisi ilmu komunikasi dan informatika, di antaranya Nurhalim Tanjung dan Muhammad Hidayat yang sama-sama dosen tetap STIK-P Medan.(wol/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post