JAKARTA, WOLÂ – Peneliti Senior Founding Fathers House (FFH) Dian Permata menilai salah satu faktor menurunya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yakni fakto ekonomi.
“Faktor terbesarnya soal ekonomi, sehingga mempengaruhi kepuasan rakyat,” katanya kepada wartawan, Sabtu (10/10).
Dia menjelaskan nilai tukar rupiah yang sempat terpuruk berdampak terhadap perekonomian rakyat, seperti adanya pengurangan pekerja diberbagai sektor. “Dollar yang hampir Rp 15 ribu, ini dampaknya langsung ke rakyat,” jelasnya.
Apalagi, kata Dian, adanya isu soal kedatangan ribuan buruh tiongkok. Ini juga menjadi sebagian kecil penyebab kepercayaan publik menurun. “Ini adalah sederet kecil penyebab turunnya kepuasan publik,” tutupnya.
Diketahui, survei Indo Barometer merilis kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo menurun.
Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari mengatakan, sebanyak 46 persen publik menyatakan puas dengan kinerja Jokowi.
“Yang tidak puas 51.1 persen. Jika dibandingkan survei 6 bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi turun dari 57.5 persen ke 46 persen atau sekitar 11.5 persen,” kata Qodari di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.
Begitu juga dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kepuasan kinerja terhadap JK juga menunjukan penurunan. Saat ini sebesar 42.1 persen.
“Yang tidak puas 52.9 persen. Jika dibandingkan survei 6 bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden JK turun dari 53.3 persen ke 42.1 persen. Penurunan sebesar 11.2 persen,” tutupnya.(inilah/data1)
Discussion about this post