SAMOSIR, WOL – Sebanyak empat dari lima penumpang helikopter EC-130 yang jatuh di Danau Toba, belum ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan. Sayangnya, pencarian hari ketiga ini, petugas terhalang kabut asap.
“Hari ini kita terus lakukan pencarian, kita lakukan kegiatan operasi di air. Kita ingin melakukan pencarian udara namun cuaca tidak memungkinkan,” kata Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru, Rabu (14/10).
Dia memaparkan, Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) termasuk penyelam sudah berangkat menuju lokasi menggunakan helikopter. Namun, kabut asap membuat pilot memutuskan kembali ke Kualanamu, Medan.
“Kita ingin melakukan searching (pencarian) dan evakuasi korban. Namun, setelah sekitar 40 menit terbang atau 5 menit sebelum sampai di Danau Toba cuaca memburuk, sehingga kami terpaksa kembali ke Kualanamu,” jelas Heronimus.
Pihak PT Penerbangan Angkasa Semesta, perusahaan pemilik helikopter yang jatuh, sempat melakukan pencarian menggunakan pesawat Susi Air. Pencarian itu juga gagal akibat kabut asap.
Heronimus melanjutkan, pada hari keempat hilangnya helikopter ini, belum ada perkembangan berarti. Bahkan serpihan pun belum ditemukan. “Tapi kita tetap menyisir, termasuk di wilayah pantai. Besok pencarian tetap di lokasi yang disebutkan,” ujarnya.
Dia memaparkan, Basarnas mengutamakan pencarian orang yang hilang. Namun, bangkai helikopter itu tetap dicari. Lokasi pencarian kini semakin mengerucut, sebab ada korban selamat ditemukan.
“Dari dialah kita tahu titik jatuhnya, yaitu di antara Balige dan Onan Runggu. Keluarga sudah di sana,” sambung Heronimus.
Seperti diketahui, pilot helikopter EC-130 Kapten Teguh Mulyatno (55) dan teknisi Hary Purwantono (57), serta dua penumpang Sugianto (47) dan Nur Hariyanto (46), belum juga ditemukan. Tim pencarian di air dan darat juga belum menemukan mereka.
Hanya satu penumpang yang sudah ditemukan selamat, yaitu Fransiskus (22) pada Selasa (13/10) siang. Kondisinya dikabarkan terus membaik.(merdeka/data2)
Discussion about this post