JAKARTA, WOLÂ – Presiden Joko Widodo memutuskan pulang lebih awal dari jadwal semula dalam kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Alasannya lantaran musibah asap yang masih mengepung di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Apa makna kepulangan cepat presiden?
Keputusan Presiden Jokowi untuk pulang cepat ke Tanah Air dari lawatan ke Amerika Serikat mendapat respons beragam dari berbabai kalangan. Keputusan ini dinilai sudah tidak memiliki relevansi lagi dengan kondisi terkini di Tanah Air.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon menilai kepulangan Presiden Jokowi ke Tanah Air sudah tak memiliki relevansi lagi. Ini lantaran, sambung Effendi, saat presiden memutuskan berangkat, publik telah mengingatkan agar menunda perjalanan tersebut. “Harusnya sejak awal Presiden mempertimbangkan untuk tidak berangkat ke Amerika Serikat,” kata Effendi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (27/10).
Menurut dia, kepulangan presiden ke Tanah Air dinilai juga tidak menyelesaikan masalah asap di sejumlah wilayah di Indonesia. Menurut dia, persoalan asap lebih pada masalah teknis. “Kalau melihat urgensi, kepulangan Presiden tidak relevan lagi. Toh presiden tidak mengatasi masalah teknikal. Percayakan saja pada Wapres dan seluruh komponen dan organik untuk atasi masalah asap,” tegas Effendi.
Effendi menilai kepulangan cepat Presiden Jokowi hanya memiliki dimensi untuk mengimbangi kritikan publik karena dinilai tidak memiliki kepekaan terhadap persoalan di dalam negeri khususnya asap. “Ini hanya untuk imbangi opini-opini yang berkembang di masyarakat tentang ketidakpekaan,” tandas Effendi.
Effendi juga menilai, pulang cepat Jokowi tidak dapat memberi efek positif terhadap kinerja presiden. Menurut dia, belakangan publik makin melek terhadap setiap aksi para elit politik. “Semakin ke sini, orang semakin melek tidak mudah lagi terharu dengan gambar-gambar lakon yang terjadi. Jadi tidak terlalu berpengaruh,” sebut Effendi.
Menurut Effendi, bila kunjungan Presidne ke Amerika Serikat memiliki makna penting mengapa tidak sekaligus dituntaskan saja. Akibat dari pulang cepat Presiden, imbuh Effendi, pertemuan bilateral dan official hanya menyentuh persoalan global saja. “Jadi sayang saja, urusan detil dan teknisnya ke pelaku pasar tidak terjadi,” sesal Effendi.
Sementara anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra El Nino M Husein Mohi mengatakan pelajaran yang dapat dipetik dari percepatan kepulangan Jokowi agar ke depan Presiden lebih mengutamakan kepekaan terhadap persoalan publik. “Jangan terlalu nurut dengan bawahannya dan orang-orang yang memiliki kepentingan,” sebut El Nino.
Dia menilai, akhirnya kunjungan Jokowi ke Amerika Serikat termasuk percepatan kepulangannya ke Tanah Air tidak memiliki nilai apa-apa. “Ini semua kelihatannya mubazir saja. Padahal jauh hari sudah diingatkan agar menunda kunjungan ke Amerika Serikat,” imbuh bekas wartawan ini.
Padahal menurut El Nino, bila kunjungan presiden ke Amerika Serikat ditunda, justru akan memiliki makna yang lebih besar. Menurut dia, kunjungan Jokowi diprediksikan jauh lebih efektif.
(inilah/data1)
Discussion about this post