JAKARTA, WOL – Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 telah resmi berakhir, Minggu (13/9) lalu. PSMS Medan tampil sebagai juara dengan menaklukkan Persinga Ngawi 2-1 pada partai final di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Meski telah usai, turnamen gagasan Tim Transisi itu ternyata masih menyisakan banyak masalah. Evaluasi pun digelar Tim Transisi bersama event organizer (EO) yang telah ditunjuk, yakni Cataluna Sportindo.
Anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, mengakui masih ada tunggakan match-fee untuk klub peserta Piala Kemerdekaan. Namun, dia menegaskan hanya untuk beberapa klub yang masih ditunggak.
“Dari 24 klub, 16 sudah lunas. Kami akan lunasi segera. Waktu itu janjinya akhir Agustus, tapi ternyata meleset,” kata Zuhairi, Rabu (16/9).
“Wasit sebenarnya sudah kami transfer. Mungkin ada beberapa yang mengaku belum menerima karena kami memang bayar lewat asosiasi wasit, tidak diberikan pada perorangan. Tapi, kalau ada kekurangan nanti semuanya akan lunas setelah dana sponsor cair,” ujarnya memberikan penjelasan soal kabar honor wasit masih ditunggak.
Hal senada juga dituturkan anggota Tim Transisi lainnya, Cheppy T Wartono. Namun menurutnya, untuk masalah match-fee klub bukan tanggung jawab Tim Transisi.
“Saya memang dapat laporan ada tunggakan match fee. Tapi itu tanggung jawab EO, bukan Tim Transisi. EO bilang dana dari sponsor belum cair. Ya, kami bisa apa kalau sudah begitu,” beber Cheppy.
Sementara itu, uang hadiah bagi PSMS selaku jawara Piala Kemerdekaan juga belum cair. Hal itu diakui manajer tim PSMS, Andry Mahyar. Disebutkan, panitia menjanjikan lunas dalam waktu dua minggu ini.
“Kami masih yakin Tim Transisi bisa menyelesaikan semua,” ujar Andry.(wol/goal/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post