JAKARTA, WOL -Â Meski kini harga minyak dunia tengah turun, namun Pemerinta Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih tetap mempertahankan harga jual BBM. Lantas apa alasan Pemerintah tak menurunkan harga jualnya?
Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono dalam dialog energi kita mengungkapkan alasanya tidak lain karena untuk menekan kerugian PT Pertamina (Persero) dalam penjualan premium.
“Sekarang tidak bisa kita turunkan. Karena kami harus menutupi kekurangan bayar yang dilaporkan Pertamina ke pemerintah,” katanya di Gedung Pers, Jakarta Pusat, Minggu (6/9).
Seperti diketahui, sebelumnya saat harga mintak dunia turun Pemerintah telah menurunkan harga premium dua kali dalam sebulan yakni pada 19 Januari 2015 dari Rp7.600 per liter menjadi Rp6.600 per liter, dan 15 Februari dari Rp6.600 per liter menjadi Rp6.400 per liter.
Kemudian, ketika harga minyak dunia mulai merangkak naik pada Maret dan Juni 2015, pemerintah hanya sekali menaikkan harga premium dari Rp6.400 per liter menjadi Rp7.300 per liter.
“Seharusnya pemerintah menaikkan harga Premium pada saat itu (Juni). Tetapi, tidak kami lakukan,” ujar dia.
Hal ini membuat Pertamina alami kerugian hingga Rp13 triliun.(mtn/hls/data1)
Discussion about this post