BANDA ACEH, WOL – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo sukses menggelar “Taekwondo Exhibition†bertajuk Hapkido dan Hosinsul Demonstration baru-baru ini.
Ajang yang berlangsung di Gelanggang Mahasiswa Unsyiah itu, menghadirkan 150 peserta dari tiga negara, yaitu Korea, Malaysia, dan Singapura. Lalu hadir juga atlet dari kontingen Pelatda Pra PON Aceh dan UKM Taekwondo Unsyiah.
Perwakilan Unsyiah, Prof Dr Muchlisin ZA, mengatakan cabang bela diri taekwondo berasal dari Korea. “Maka belajarlah taekwondo dengan Korea, karena sudah tentu Korea lebih tahu mengenai perkembangan dan teknik taekwondo,” ujarnya.
Kata dia, pihaknya berharap akan ada kunjungan lain dari ketiga negara yang hadir ke Unsyiah untuk sama-sama belajar dalam peningkatan segala bidang keahlian. “Semoga ini menjadi sarana pembelajaran bagi semua pihak,†ujar Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsyiah tersebut.
Ketua Panitia, Mustafa Sabri, mengatakan pagelaran taekwondo bersama tiga negara ini menampilkan atraksi seni bela diri dari masing-masing negara. Ada juga penampilan atraksi seni bela diri dari Aceh yang diwakili kontingen Pelatda dan UKM Taekwondo Unsyiah.
Bahkan, dari Malaysia hadir pelatih militer khusus negara Malaysia yang mengajarkan teknik-teknik taekwondo. Selain untuk mempromosikan olahraga taekwondo di Unsyiah, gelaran ini juga menjadi ajang pemanasan untuk Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas).
Untuk diketahui, Unsyiah merupakan tuan rumah Pomnas XIV pada November 2015. Sebelumnya, seleksi atlet mahasiswa daerah sudah dilakukan di Unsyiah pada Mei 2015.
“Sedangkan tim Korea dan Malaysia memperagakan seni bela diri hapkido yang merupakan cabang dari taekwondo. Hapkido, olahraga bela diri dengan bergerak berdasarkan prinsip lingkaran yang memanfaatkan kekuatan lawan,” ucap Mustafa.
Dia menjelaskan, teknik-teknik dalam hapkido meliputi pukulan, tendangan, kuncian, bantingan, jurus, serta latihan senjata. “Sedangkan hosinsul teknik pertahanan diri dalam melindungi diri secara efektif ketika diserang tiba-tiba,†jelasnya.
Menurut mantan atlet taekwondo yang dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah ini, pameran taekwondo diharapkan menjadi penyemangat bagi para atlet Pelatda sehingga dapat mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional.
“Unsyiah berharap semoga atlet Pra PON bisa maju dan berprestasi yang gemilang pada PON ke depan,” papar Mustafa. (wol/waspada)
Editor: Austin TUMENGKOL
Discussion about this post