MEDAN, WOL – Puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia meminta pemerintah untuk membubarkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Selasa (25/8).
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan gedung DPRD Sumatera Utara, massa mengeluhkan pelayanan BPJS Kesehatan yang semakin menurun dibandingkan awal mula program tersebut dicanangkan.
“Pelayanan BPJS di rumah sakit hanya sampai pukul 22.00 WIB, bahkan ada yang sampai pukul 17.00 WIB saja. Jadi bagaimana kalau ada pasien yang sakit tengah malam,” kata Ketua DPC FM SPSI Kota Medan, Gimin.
Selain itu, massa juga mengeluhkan pelayanannya yang menyulitkan pasien. Tak jarang mereka kesulitan untuk menemui dokter spesialis.
Tidak hanya itu, massa juga meminta pemerintah untuk menghapuskan BPJS Ketenagakerjaan dan mengembalikannya menjadi Jamsostek. Hal itu dikarenakan mereka merasa keberatan dengan pemotongan upah mereka untul membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Oleh karena itu, massa meminta pemerintah untuk tidak mengintervensi masyarakat untuk mengikuti kedua program tersebut.
Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara, Efendi Panjaitan yang didampingi anggota Komisi E lainnya yaitu Syamsul Bahri dan Richard Sidabutar, mengatakan hal ini menjadi catatan bagi BPJS untuk memperbaiki pelayanannya. Ia menuturkan, pihaknya akan membawa keluhan masyarakat ini ke pemerintah pusat agar selanjutnya dapat ditinjau ulang.
“Ini menjadi teguran bagi BPJS, dinas kesehatan, para dokter, dan semua pihak yang terkait supaya mereka bisa memberi kemudahan bagi masyarakat,” ujarnya.
Usai memberikan lembar pernyataan, massa kembali membentuk barisan dan melanjutkan aksi di Kantor Gubernur Sumatera Utara.(wol/cza/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post